Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

BPS: Inflasi November Capai 2,86 Persen, Lebih Tinggi dari Oktober

A+
A-
1
A+
A-
1
BPS: Inflasi November Capai 2,86 Persen, Lebih Tinggi dari Oktober

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada November 2023 secara tahunan mencapai 2,86% atau lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya sebesar 2,56%.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyebut kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran dengan andil terbesar untuk inflasi tahunan pada November 2023.

"Inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yaitu 6,71% dan memberikan andil sebesar 1,72% terhadap inflasi umum," katanya, Jumat (1/12/2023).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Edy menuturkan komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau ialah beras sebesar 0,58%, cabai merah 0,19%, rokok kretek filter 0,18%, cabai rawit 0,1%, daging ayam ras 0,09%, dan bawang putih 0,07%.

Selain itu, terdapat beberapa komoditas lainnya yang menjadi penyumbang terbesar inflasi antara lain emas perhiasan dengan andil 0,11% dan biaya kontrak rumah 0,1%.

Berdasarkan komponennya, lanjut Edy, komponen inti mengalami inflasi sebesar 1,87% dengan andil 1,21%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi inti di antaranya emas perhiasan, biaya kontrak rumah, biaya sewa rumah, dan upah asisten rumah tangga.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Kemudian, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 2,07%, dengan andil terbesar yaitu 0,39%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi ialah rokok kretek filter, rokok putih, tarif angkutan udara, dan tarif air minum PAM.

Sementara itu, komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 7,59% dengan andil 1,26%. Komoditas yang dominan pada kelompok harga bergejolak ialah beras, cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, dan bawang putih.

Dari 90 kota yang disurvei BPS, seluruh kota mengalami inflasi. Dari angka itu, 57 kota di antaranya mengalami inflasi lebih tinggi dari angka nasional. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandang sebesar 5,89%, sedangkan inflasi terendah di Kota Jayapura sebesar 1,82%. (rig)

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : BPS, inflasi, bahan makanan, tembakau, beras. cabai, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya