Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Cegah Spekulan Properti, Otoritas Ini Ingin Pungut Pajak Lebih Tinggi

A+
A-
0
A+
A-
0
Cegah Spekulan Properti, Otoritas Ini Ingin Pungut Pajak Lebih Tinggi

Ilustrasi.

HANOI, DDTCNews - Pemerintah Vietnam kembali mengajukan usulan pengenaan pajak atas kepemilikan properti kedua dan seterusnya kepada Majelis Nasional.

Saat ini, tidak ada pajak atas kepemilikan properti di Vietnam. Melalui proposal yang disampaikan, pemerintah menyatakan ingin mengenakan pajak kepada masyarakat yang memiliki properti lebih dari 1 untuk mencegah spekulan.

"Pajak harus dikenakan berdasarkan berapa lama pemilik menjual properti setelah memperolehnya," bunyi proposal tersebut, dikutip pada Minggu (7/5/2023).

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Pemerintah menyatakan negara harus membuat kebijakan yang mampu mencegah spekulasi pada pasar properti. Oleh karena itu, pajak perlu dikenakan kepada masyarakat yang memiliki banyak properti.

Pemerintah pun menyebut transaksi properti di area pusat bisnis juga harus dikenakan pajak lebih tinggi.

Pemerintah menugaskan Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan untuk mengkaji usulan kebijakan mengenai pajak atas kepemilikan properti kedua. Kementerian SDA dan Lingkungan juga ditugaskan menghitung tarif pajak yang bakal diterapkan tersebut.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Pemerintah pertama kali mengusulkan pengenaan pajak properti kedua di Ho Chi Minh City pada 6 tahun lalu. Sayangnya, usulan tersebut tidak disetujui oleh Majelis Nasional.

Seperti dilansir vnexpress.net, Ho Chi Minh City juga mengusulkan pajak yang sama pada tahun lalu, tetapi batal pada Maret 2023. Hal ini dilakukan karena banyak anggota parlemen dan pelaku usaha menentang pajak properti kedua karena dianggap tidak adil.

Rencana mengenakan pajak atas kepemilikan properti kedua dan seterusnya untuk mencegah spekulan dinilai mirip dengan upaya yang dilakukan Singapura.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Pemerintah berencana menaikkan tarif bea meterai tambahan untuk pembelian rumah kedua dan selanjutnya dari 17% menjadi 20% dan dari 25% menjadi 30%.

Untuk warga asing pemegang izin tinggal tetap, bea meterai tambahan ketika membeli properti kedua dan seterusnya naik masing-masing sebesar 5 poin persen menjadi 30% dan 35%. (rig)

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : vietnam, pajak, pajak internasional, pajak properti, spekulan tanah, spekulan properti

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya