Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Di Negara Ini Wine Australia Kena Bea Masuk Tambahan Hingga 200%

A+
A-
1
A+
A-
1
Di Negara Ini Wine Australia Kena Bea Masuk Tambahan Hingga 200%

Ilustrasi. (Foto: AP Photo/Mal Fairclough, FILE/apnews.com)

BEIJING, DDTCNews - Pemerintah China mengenakan tarif bea masuk tambahan atas impor minuman anggur (wine) yang berasal dari Australia. Impor wine dari Australia ke China tercatat mencapai US$1,2 miliar per tahun.

Pengenaan tarif ini dilatarbelakangi oleh temuan awal China yang menunjukkan adanya praktik dumping yang dilakukan oleh Australia atas ekspor wine dari negara tersebut.

"Investigasi atas dugaan praktik dumping oleh Australia sesungguhnya belum selesai. Namun, wine dari Australia yang masuk ke China akan dikenai tarif berupa deposit dengan tarif sebesar 107% hingga 200% per 28 November," tulis abc.net.au, seperti dikutip Jumat (27/11/2020).

Kebijakan ini dikeluarkan setelah Kementerian Perdagangan China memerintahkan kepada seluruh importir untuk menghentukan importasi wine dari Australia dan 6 produk lainnya.

Tony Battaglene dari Australian Grape and Wine mengatakan pengenaan tarif itu sangat membebani eksportir wine Australia. "China itu pasar besar wine Australia sekaligus kompetitor produsen wine di Eropa. Tarif 107% hingga 200% ini membuat kami kesulitan berkompetisi di pasar," ujarnya.

Akibat penetapan tarif yang mendadak serta perintah kepada importir China untuk menghentikan pemesanan wine dari Australia tersebut, Battaglene mengatakan terdapat ratusan kontainer wine Australia yang tertahan di pelabuhan.

Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham pun mengatakan pengenaan tarif bea masuk tambahan ini akan menimbulkan dampak yang besar. Menurutnya, tarif baru tersebut dikeluarkan tanpa bukti dan justifikasi yang jelas.

"Tarif tambahan itu sesungguhnya adalah beban bagi konsumen. Namun, tarif yang dikenakan teramat sangat besar sehingga kemungkinan besar konsumen China tidak akan membeli wine yang diproduksi oleh Australia," ujar Birmingham. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : wine Australia, bea masuk tambahan China

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya