Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Dituding Tak Transparan oleh ICW, Ini Klarifikasi Sri Mulyani

A+
A-
0
A+
A-
0
Dituding Tak Transparan oleh ICW, Ini Klarifikasi Sri Mulyani

JAKARTA, DDTCNews – Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis data anggaran kementerian atau lembaga negara yang tidak diumumkan kepada publik pada tahun 2017 mencapai angka Rp86 triliun. Kementerian Keuangan salah satu lembaga yang disebut tidak transparan dalam penggunaan anggarannya.

Hal tersebut tampaknya membuat gusar Sri Mulyani Indrawati. Menurutnya urusan transparansi adalah hal yang sensitif dan krusial sehingga diperlukan pelurusan data dengan ICW.

"Buat saya ini adalah reputasi yang sensitif keluar dari ICW mengatakan bahwa kementerian keuangan tidak transparan. Bahkan ada Rp18 triliun pengadaan yang tidak dilakukan melalui program yang transparan," katanya di Kementerian Keuangan, Senin (26/2).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Oleh karena itu, untuk meluruskan duduk perkara maka mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menginstruksikan jajarannya untuk menemui ICW. Pasalnya, data yang dirilis tidak sesuai dengan pagu anggaran Kemenkeu.

Seperti yang diketahui, Kemenkeu dinilai tidak transparan dalam pengelolaan anggaran belanja barang dan jasa yang nilainya mencapai Rp18 triliun. Padahal menurut klaim Sri Mulyani tidak mungkin anggaran Kemenkeu untuk belanja barang dan jasa bisa sebesar itu.

"Anggaran di Kementerian Keuangan pada 2017 sebesar Rp27 trilun. Dari anggaran tersebut, Rp17 triliun digunakan untuk belanja pegawai dan sisanya Rp 10 triliun digunakan untuk belanja barang dan jasa," terangnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Lebih lanjut, dari Rp10 triliun belanja barang dan jasa tersebut. Komposisinya Rp1,1 triliun untuk belanja modal. Sementara sisanya Rp4,7 triliun dan dan Rp3,2 triliun diperuntukan bagi belanja barang dan jasa.

"Jadi tidak mungkin ada Rp18 triliun itu. Belanja total barang dan jasa termasuk modal itu Rp10 triliun. Sebagian dari belanja barang juga untuk pembayaran listrik dan air dan perjalanan dinas yang tidak dilakukan procurement seperti yang dibayangkan," tutup Sri Mulyani. (Amu)

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : sri mulyani, laporan keuangan pemerintah pusat, ICW

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 27 Juni 2024 | 16:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN Turun, Sri Mulyani Sebut Konsumsi Masyarakat Tetap Positif

Kamis, 27 Juni 2024 | 12:03 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Sebut Inflasi Terjaga Rendah, Ekonomi RI Masih Stabil

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:35 WIB
PENERIMAAN PAJAK

PPh Badan Minus 35,7%, Profitabilitas Perusahaan Turun Signifikan

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:25 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kontraksi Penerimaan Pajak Berlanjut Hingga Mei 2024, Begini Detailnya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya