Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Dorong Industri 4.0, Begini Harapan Jokowi untuk Usia 100 Tahun RI

A+
A-
0
A+
A-
0
Dorong Industri 4.0, Begini Harapan Jokowi untuk Usia 100 Tahun RI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka acara Hannover Messe 2021, Senin (12/04/2021). (foto: hasil tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai tahun 2045 atau satu abad setelah kemerdekaan Indonesia bakal menjadi tahun emas bagi Indonesia seiring dengan dikembangkannya industri 4.0.

Jokowi mengatakan ekonomi digital dan industri 4.0 Indonesia saat ini menjadi yang tercepat di Asia Tenggara. Indonesia tercatat memiliki sekitar 2.193 start-up atau kelima terbesar di dunia, 5 unicorn, dan bahkan 1 decacorn.

"Didukung 185 juta penduduk yang memiliki akses internet terbesar keempat di dunia, kemajuan industri 4.0 akan menjadikan Indonesia top ten ekonomi global pada 2030," katanya dalam pembukaan Hannover Messe 2021, Senin (12/04/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Jokowi memperkirakan industri tersebut bakal berkontribusi pada sekitar US$133 miliar terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025. Menurutnya, roadmap implementasi Making Indonesia 4.0 juga telah rampung.

Setidaknya ada tiga hal utama untuk mewujudkan Indonesia emas. Pertama, penguatan SDM pada era industri 4.0 karena Indonesia memiliki bonus demografi. Pada 2030, jumlah usia produktif di Tanah Air akan naik dua kali lipat.

Kedua, penciptaan iklim investasi yang kondusif. Pembenahan iklim investasi membutuhkan reformasi struktural. Salah satunya melalui pengesahan UU Cipta Kerja untuk mempermudah izin usaha, memberikan kepastian hukum, memberikan insentif.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Ketiga, investasi pada pembangunan hijau. Jokowi menyebut pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk mendorong pembangunan hijau. Menurut World Economic Forum, potensi ekonomi hijau atau pembangunan hijau sangatlah besar.

Peluang bisnis ekonomi hijau mencapai US$10,1 triliun dan berpotensi membuka 395 juta lapangan kerja baru hingga 2030. Berbagai terobosan juga telah dilakukan Indonesia seperti pembangunan biodiesel atau green diesel dari kelapa sawit, dan pemasangan pembangkit listrik tenaga surya atap di sektor rumah tangga.

Jokowi pun mengajak Kanselir Angela Merkel untuk bermitra dalam mewujudkan transformasi digital di Indonesia. Menurutnya, Jerman bisa memainkan peran penting untuk mendukung pengembangan SDM hingga mendorong ekonomi hijau.

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

"Kemitraan Indonesia dan Jerman untuk pembangunan hijau ke depan adalah salah satu prioritas. Saya apresiasi Green Infrastructure Initiative Jerman dengan nilai 2,5 miliar euro, yang diharapkan dapat mendukung pembangunan infrastruktur hijau di Indonesia," ujarnya. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : presiden joko widodo, industri 4.0, start-up, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Daffa Abyan

Rabu, 14 April 2021 | 23:37 WIB
masih banyak pembenahan untuk menciptakan Indonesia Emas, salah satunya adalah aspek pajak. Pajak menjadi instrument pengedali atas hal tersebut dikarenakan dua fungsi umum yaitu regulerend dan budgetair yang apabila diimplementasikan dengan baik, akan mendukung cita-cita Indonesia Emas
1

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Sistem INSW, Interaksi Pelaku Usaha dan Petugas Jadi Sederhana

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya