Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Dunia Hadapi Tren Pelemahan, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5,3%

A+
A-
0
A+
A-
0
Dunia Hadapi Tren Pelemahan, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5,3%

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai ekonomi Indonesia tergolong tangguh di tengah tren pelemahan ekonomi global.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan berkisar 5,0% hingga 5,3%. Menurutnya, kinerja ekonomi sejauh ini masih menunjukkan tren pemulihan dari pandemi Covid-19.

"Momentum pemulihan ekonomi Indonesia cukup baik. Pertumbuhan ekonomi kita tahun ini diperkirakan masih cukup kuat," katanya, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2022 diperkirakan bisa mencapai 5,5% ke atas. Sementara untuk kuartal IV/2022, masih perlu diwaspadai seiring dengan tren pelemahan ekonomi dunia.

Dia memaparkan konsumsi rumah tangga diperkirakan masih akan relatif stabil hingga akhir tahun. Kemudian, kinerja ekspor juga masih akan kuat dan dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Di sisi lain, aktivitas produksi pada kuartal III/2022 menunjukkan konsistensi ekonomi, misalnya PMI Manufaktur yang naik dari 51,7 pada Agustus 2022 menjadi 53,7 pada September 2022. Ekspor juga masih kuat sehingga neraca perdagangan terus mencatatkan surplus hingga September 2022.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Sri Mulyani menyebut risiko sedang bergeser dari pandemi Covid-19 menjadi gejolak ekonomi dunia sehingga harus diwaspadai. Menurutnya, dunia sedang menghadapi gejolak ekonomi akibat inflasi yang melonjak, pengetatan likuiditas dan kenaikan suku bunga, potensi krisis utang global, serta potensi stagflasi.

Kondisi ini membuat sejumlah negara maju memilih langkah pengetatan likuiditas dan menaikkan suku bunga, yang pada akhirnya dapat menimbulkan volatilitas pasar keuangan global, arus keluar modal, serta pelemahan nilai tukar dan lonjakan biaya utang.

Dia menambahkan pemulihan ekonomi dunia masih akan menantang pada tahun depan. Adapun pada APBN 2023, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,3%.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

"Tahun depan, Indonesia juga diperkirakan masih bisa menjaga pertumbuhan ekonominya [meski] mungkin tekanan akan muncul bertubi-tubi," ujarnya. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : perekonomian nasional, pertumbuhan ekonomi, PDB, APBN, daya beli, Sri Mulyani

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 02 Juli 2024 | 15:30 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Percepat Penurunan Kemiskinan, Pemerintah Jamin Pengendalian Inflasi

Selasa, 02 Juli 2024 | 09:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Ajukan PMN Rp6,1 Triliun untuk 4 BUMN dan Bank Tanah

Senin, 01 Juli 2024 | 14:30 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Kemiskinan Turun Jadi 9,03 Persen dan Gini Ratio 0,379

Senin, 01 Juli 2024 | 09:00 WIB
APBN 2024

Akhir Mei 2024, Posisi Utang Pemerintah Tembus Rp8.353 Triliun

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya