Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ekonomi Sanggup Tumbuh 5,72%, Airlangga: Indonesia Jauh dari Resesi

A+
A-
0
A+
A-
0
Ekonomi Sanggup Tumbuh 5,72%, Airlangga: Indonesia Jauh dari Resesi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022 sebesar 5,72% menunjukkan kinerja pemulihan yang impresif.

Airlangga mengatakan data tersebut menunjukkan Indonesia masih kuat di tengah risiko pelemahan ekonomi global. Menurutnya, pertumbuhan pada kuartal III/2022 bahkan lebih kuat dari situasi sebelum pandemi Covid-19.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan kinerja yang impresif. Pertumbuhan ekonomi selama tahun 2022 telah melebihi pertumbuhan sebelum pandemi atau 2019," katanya, Senin (7/11/2022).

Baca Juga: Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Airlangga mengatakan data pertumbuhan ekonomi menurut pengeluaran telah menggambarkan pemulihan yang kuat. Menurutnya, konsumsi rumah tangga juga terbukti solid karena mampu tumbuh 5,39%.

Kondisi itu juga didukung dengan kinerja investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh 4,96%.

Dengan kinerja hingga kuartal III/2022, Airlangga meyakini pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan mencapai 5,2%. Optimisme itu berasal dari tren konsumsi rumah tangga yang menguat, aktivitas investasi yang membaik, serta penguatan ekspor.

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Dia menyebut ekonomi pada 2022 akan terus membaik sejalan dengan pandemi yang tertangani dan percepatan vaksinasi. Kemudian, ada faktor kenaikan harga komoditas, Presidensi G-20, serta APBN yang tetap bekerja sebagai shock absorber.

Meski demikian, pemerintah akan tetap mewaspadai risiko berupa disrupsi rantai pasok yang masih berlangsung dan volatilitas pasar keuangan global.

Adapun untuk tahun depan, pemerintah akan berupaya menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan memperhatikan risiko berupa naiknya tensi geopolitik global, kenaikan inflasi global, cuaca ekstrem, dan penyempitan ruang fiskal. Dengan memperhatikan faktor risiko tersebut, pertumbuhan ekonomi pada 2023 diperkirakan akan mencapai 5,3%.

Baca Juga: Asumsi Makro APBN 2025 Disepakati, Ekonomi Diproyeksi Tumbuh 5,1-5,5%

"Kita ketahui dari berbagai lembaga juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam range 4,7%-5,1%, artinya tahun depan Indonesia juga diharapkan jauh dari resesi," ujarnya. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pertumbuhan ekonomi, perekonomian nasional, kinerja fiskal, PDB, inflasi, makroekonomi, Airlangga Hartarto

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 07 Juni 2024 | 14:45 WIB
KEBIJAKAN MONETER

Ada Efek Penerimaan Pajak, Cadangan Devisa Naik Jadi US$139 Miliar

Jum'at, 07 Juni 2024 | 10:47 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Sebut Kenaikan Tax Ratio Kunci Perbaikan Credit Rating RI

Senin, 03 Juni 2024 | 12:00 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Setelah Lebaran, BPS Catat Inflasi Turun Jadi 2,84 Persen

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya