Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Foxconn Diperiksa, Taiwan Minta China Tidak Intervensi Proses Pilpres

A+
A-
0
A+
A-
0
Foxconn Diperiksa, Taiwan Minta China Tidak Intervensi Proses Pilpres

Ilustrasi.

TAIPEI, DDTCNews - Pemerintah Taiwan menyesalkan langkah otoritas pajak China yang melakukan pemeriksaan pajak terhadap Foxconn, perusahaan contract manufacturing milik pengusaha asal Taiwan Terry Gou.

Sebab, pemeriksaan pajak itu ditengarai berlatar belakang politis karena dilakukan menjelang pilpres pada Januari 2024. Menurut Deputy Premier Taiwan Cheng Wen Tsan, pemeriksaan pajak tersebut bentuk intervensi China terhadap proses demokrasi elektoral di Taiwan.

"Di negara demokratis, memilih pemimpin harus dilakukan dalam iklim yang bebas dari ancaman, campur tangan, dan distorsi. Kami tidak ingin pilpres kami dipengaruhi oleh faktor China," katanya, dikutip pada Minggu (29/10/2023).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Cheng menjelaskan seluruh perusahaan Taiwan yang beroperasi di China telah mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk ketentuan pajak. Dengan demikian, perusahaan Taiwan di China harus terbebas dari intervensi politik.

Sementara itu, Premier Taiwan Chen Chien Jen menuturkan pemerintah akan memberikan dukungan kepada pelaku usaha Taiwan.

"Pemerintah akan terus memperhatikan kebutuhan pengusaha Taiwan dan terus mendukung mereka," ujar Chen seperti dilansir channelnewsasia.com.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Sebagai informasi, pemeriksaan pajak oleh China terhadap operasi Foxconn di China ditengarai berlatar belakang politis karena Terry Gou telah mencalonkan diri sebagai capres dalam pilpres tahun depan.

Pemeriksaan pajak dilakukan oleh otoritas pajak China terhadap anak usaha Foxconn di Provinsi Guangdong dan Jiangsu. Tak hanya itu, Kementerian Sumber Daya Alam China juga memeriksa pabrik Foxconn yang berlokasi di Provinsi Henan dan Hubei.

Terlepas dari dugaan latar belakang politis tersebut, Foxconn berkomitmen tetap kooperatif sepanjang proses pemeriksaan.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

"Kami akan patuh kepada hukum di manapun kami beroperasi. Kami akan secara aktif bekerja sama dengan unit terkait," jelas Foxconn. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : taiwan, china, foxconn, pajak, pajak internasional, politis, pemeriksaan pajak

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Minggu, 07 Juli 2024 | 17:00 WIB
KPP PRATAMA CURUP

Kegiatan Membangun Sendiri Dilakukan Bertahap, Begini Aturan PPN-nya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya