Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Hadapi Corona, Sederet Kebijakan Pajak Baru Mulai Berlaku Tahun Depan

A+
A-
0
A+
A-
0
Hadapi Corona, Sederet Kebijakan Pajak Baru Mulai Berlaku Tahun Depan

Ilustrasi. (DDTCNews)

MOSCOW, DDTCNews—Pemerintah akhirnya mendapatkan persetujuan dari parlemen atas proposal anggaran 2021-2023 yang akan meningkatkan tarif beberapa jenis pajak demi meningkatkan penerimaan negara.

Pengamat ekonomi dari BSC Global Markets Vladimir Tikhomirov mengatakan pandemi virus Corona atau Covid-19 membuat Rusia harus mengubah kebijakan fiskal yang sudah bertahan lama.

"Kebijakan anggaran Rusia bertumpu kepada campuran populisme dengan kebijakan pajak tinggi untuk kelas menengah dan janji dukungan fiskal yang berkelanjutan untuk kelompok miskin," katanya dikutip Selasa (22/9/2020).

Baca Juga: Jualan Online-Reseller, Hitung Pajak Pakai Pembukuan atau Pencatatan?

Tikhomirov menyebutkan Rusia memiliki modal kuat untuk melakukan perubahan kebijakan pajak karena perdana Menteri yang menjabat saat ini yaitu Mikhail Mishustin merupakan mantan bos otoritas pajak federal.

Selama kepemimpinannya, Mishutin dianggap berhasil meningkatkan penerimaan negara sebesar 20%, padahal pemerintah hanya meningkatkan tarif PPN 2% dari 18% menjadi 20% pada Januari 2019.

Melalui kepemimpinan Mishustin di kursi perdana menteri, sejumlah perubahan kebijakan sudah diumumkan pemerintah. Rusia mulai mengenalkan PPh OP atas penghasilan bunga dari instrumen investasi seperti deposito.

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Kemudian, mengubah struktur tarif PPh progresif. Bahkan, Rusia juga mendorong perubahan perjanjian pajak atau P3B dengan negara mitra untuk menggenjot setoran dividen lintas yurisdiksi.

Tak hanya itu, pemerintah juga berencana mengubah tarif PPh yang tidak pernah berubah dalam 20 tahun terakhir. Perubahan tarif PPh khusus untuk orang pribadi akan dilakukan secara selektif.

Jika tidak ada aral melintang, tarif PPh OP akan dinaikkan dari 13% menjadi 15% untuk kelompok orang dengan penghasilan lebih dari 2 juta rubel atau setara dengan Rp389 juta per tahun.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

"Kremlin juga mencari sumber pendapatan baru di tempat lainnya, yaitu pada industri hulu ekstraktif tambang dan migas," tutur Tikhomirov seperti dilansir intellinews.com. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : rusia, pajak penghasilan, kenaikan tarif pajak, kebijakan pajak, pandemi corona, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 30 Juni 2024 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Pajak Penghasilan Suami-Istri secara Terpisah

Minggu, 30 Juni 2024 | 10:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Setor Daftar Piutang yang Tak Bisa Ditagih ke DJP, Wajib Cantumkan Ini

Minggu, 30 Juni 2024 | 09:30 WIB
THAILAND

Semua Barang Impor di Thailand Dipungut PPN Mulai 5 Juli 2024

Sabtu, 29 Juni 2024 | 10:15 WIB
VIETNAM

Vietnam Bakal Pangkas Tarif Pajak untuk UMKM, Ini Tujuannya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya