Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Indonesia Minta IsDB Tingkatkan Pembiayaan Murah untuk Negara Selatan

A+
A-
0
A+
A-
0
Indonesia Minta IsDB Tingkatkan Pembiayaan Murah untuk Negara Selatan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) II Tahun 2023 di Jakarta, Senin (8/5/2023). KSSK menyatakan stabilitas sistem keuangan pada kuartal I-2023 masih terjaga di tengah tantangan pasar keuangan global. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Selaku pemegang saham terbesar ketiga di Islamic Development Bank (IsDB), Indonesia meminta IsDB untuk lebih aktif mendorong kerja sama selatan-selatan untuk menangkal krisis.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Governors’ Roundtable Meeting mengatakan IsDB memiliki keunggulan komparatif bila dibandingkan dengan bank pembangunan multilateral lain dalam mendorong kerja sama selatan-selatan.

"Negara anggota IsDB merupakan negara berkembang, sehingga IsDB perlu meningkatkan dukungan pembiayaan pembangunan kepada negara anggota, termasuk melalui kerja sama selatan-selatan, dan memastikan pembiayaan murah, seperti melalui hibah atau pendanaan campuran," kata Sri Mulyani, dikutip pada Sabtu (20/5/2023).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Sri Mulyani mengatakan Indonesia sudah memiliki pengalaman dalam memberikan dukungan kepada negara berkembang yang merupakan bagian dari kawasan selatan, terutama sejak dibentuknya Lembaga Dana Kerja sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian Aid.

Hingga hari ini, Indonesian Aid telah mengelola dana abadi senilai US$551,7 juta dan menyalurkan dana kelolaannya senilai US$7,5 juta kepada 23 negara dalam bentuk hibah.

Pada tahun ini, Indonesian Aid berencana untuk menyalurkan dana senilai US$17,2 juta kepada negara berkembang melalui kerja sama dengan IsDB dan mitra lainnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Seiring dengan penambahan modal yang dilakukan oleh Indonesia, Sri Mulyani mengatakan Indonesia siap mendukung IsDB sebagai bank pembangunan multilateral bagi negara-negara kawasan selatan.

"Masuknya Indonesia sebagai salah satu pemegang saham utama akan memberikan kesempatan untuk menempatkan wakil pada dewan direktur secara permanen, serta diharapkan akan meningkatkan kapasitas pinjaman, meningkatkan perannya dalam membantu negara-negara anggota, memperkuat permodalan IsDB, dan berkontribusi secara global dalam mewujudkan kesejahteraan umat Islam," ujar Sri Mulyani.

Untuk diketahui, penambahan modal oleh Indonesia pada IsDB dilakukan melalui mekanisme special capital increase. Lewat penambahan modal ini, Indonesia resmi menjadi pemegang saham ketiga terbesar di IsDB setelah Arab Saudi dan Libya. (sap)

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kerja sama ekonomi, pembiayaan, IsDB, Sri Mulyani, utang pemerintah

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 28 Juni 2024 | 09:30 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Hingga Mei 2024, Realisasi PNBP Sudah Capai 51 Persen dari Target

Kamis, 27 Juni 2024 | 16:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN Turun, Sri Mulyani Sebut Konsumsi Masyarakat Tetap Positif

Kamis, 27 Juni 2024 | 12:03 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Sebut Inflasi Terjaga Rendah, Ekonomi RI Masih Stabil

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:35 WIB
PENERIMAAN PAJAK

PPh Badan Minus 35,7%, Profitabilitas Perusahaan Turun Signifikan

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya