Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Jelang Pemilu, KSSK Pantau Dampak Politik ke Sistem Keuangan

A+
A-
1
A+
A-
1
Jelang Pemilu, KSSK Pantau Dampak Politik ke Sistem Keuangan

JAKARTA, DDTCNews - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) merampungkan rapat tiap triwulan pada 20 Juli lalu. Hasilnya sejumlah potensi risiko sistem keuangan mencuat, salah satunya datang dari suhu politik yang mulai memanas jelang Pileg dan Pilpres tahun depan.

Ketua KSSK Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan faktor politik menambah daftar risiko sistem keuangan yang diwaspadai KSSK. Hal ini berhubungan dengan makin dekatnya kontes pemilu yang meningkatkan penggunaan isu ekonomi untuk tujuan politik.

"Perkembangan politik terkini dan jelang siklus politik kita jaga sektor keuangan tetap stabil dan berkelanjutan," katanya di kantor Kemenkeu, Selasa (31/7).

Baca Juga: OJK Ambil 8 Langkah untuk Jaga Stabilitas Sistem Keuangan, Apa Saja?

Sri Mulyani menambahakan dinamika politik jelang pemilu merupakan hal yang wajar. Namun, perkembangan isu yang digunakan untuk kepentingan politik praktis yang jadi perhatian utama KSSK.

"Kita cermati dari isu ekonomi dan non ekonomi. Dalam konten internet kita jaga masyarakat agar tidak terkena dampak isu-isu politik. Kita jaga hal itu agar tidak mempengaruhi sistem keuangan," tandasnya.

Selain dinamika politik, faktor domestik yang tetap jadi perhatian KSSK adalah masih defisitnya neraca transaksi berjalan dan depresiasi nilai rupiah. Selain itu, stagnannya pertumbuhan ekonomi juga jadi sorotan KSSK.

Baca Juga: Minta Pengusaha Tak Khawatir, Jokowi: Pemilu 2024 Tak Sepanas 2019

"Dari sisi domestik kita jaga keseimbangan antara defisit transaksi berjalan dan pertumbuhan ekonomi agar stabilitas pada triwulan II tetap terjaga," ungkap Sri Mulyani.

Selain faktor domestik tadi, dinamika eksternal juga mendapati masih besarnya potensi risiko yang berasal dari faktor eksternal. Setidaknya ada dua risiko yang menguat belakangan ini, yakni dampak kebijakan bank sentral AS/The Fed dan efek perang dagang AS dengan negara mitra dagang utamanya seperti Tiongkok dan Uni Eropa.

"KSSK memandang ada beberapa potensi risiko bersumber dari spillover kenaikan lanjutan Fed Fund Rate dan perang dagang AS terhadap stabilitas sisitem keuangan dalam negeri," tutupnya. (Amu)

Baca Juga: Ketidakpastian Global Tinggi, Jokowi Minta Koordinasi KSSK Diperkuat

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : sistem keuangan, kssk, tahun politik

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 27 Oktober 2021 | 13:45 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Pastikan Stabilitas Sistem Keuangan Masih Normal

Jum'at, 06 Agustus 2021 | 15:44 WIB
KEUANGAN

Kasus Covid-19 Naik, Begini Kondisi Stabilitas Sistem Keuangan

Senin, 03 Mei 2021 | 16:21 WIB
PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

KSSK Optimistis Pemulihan Ekonomi Berlanjut

Selasa, 02 Februari 2021 | 13:23 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Rumuskan Insentif Perpajakan, Sri Mulyani Libatkan 25 Asosiasi

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya