Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Jumlah Pengaduan Konsumen Melonjak, Nyaris Seluruhnya Soal E-Commerce

A+
A-
0
A+
A-
0
Jumlah Pengaduan Konsumen Melonjak, Nyaris Seluruhnya Soal E-Commerce

Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja daring di salah satu "marketplace" di Depok, Jawa Barat, Senin (13/12/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Perdagangan merekam ada 9.393 layanan pengaduan konsumen sepanjang 2021 lalu. Angka ini naik 10 kali lipat ketimbang jumlah aduan pada 2020, yakni hanya 931 layanan pengaduan.

Menariknya, sebanyak 8.949 pengaduan yang masuk atau sekitar 95,3% berasal dari konsumen niaga elektronik atau e-commerce.

"Banyaknya pengaduan di sektor ini seiring makin intensifnya transaksi elektronik konsumen selama pandemi Covid-19," ujar Direktur Jenderal Konsumen dan Tertib Niaga (PTKN) Veri Anggrijono dikutip dari siaran pers, Senin (10/1/2022).

Baca Juga: Jualan Online-Reseller, Hitung Pajak Pakai Pembukuan atau Pencatatan?

Pengaduan dari sektor e-commerce, ujar Veri, mencakup perdagangan makanan dan minuman hingga jasa transportas. Konten pengaduannya pun termasuk soal pengembalian dana (refund), pembelian barang yang tidak sesuai dengan perjanjian atau rusak, barang tidak diterima konsumen, hingga pembatalan sepihak oleh pelaku usaha.

Kemudian, ada juga pengaduan terkait waktu kedatangan barang yang tidak sesuai dengan ketentuan, penipuan belanja daring, hingga penggunaan aplikasi media sosial yang tidak berfungsi.

Veri menambahkan, hingga akhir tahun lalu sudah 9.318 atau 99,2% pengaduan yang sudah diselesaikan. Sisanya, sebanyak 7 kasus pengaduan masih dalam proses penyelesaian.

Baca Juga: PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Sebagai informasi, pengaduan yang masih dinyatakan dalam proses adalah pengaduan yang menunggu kelengkapan data dari konsumen, proses analisis dokumen, menunggu klasifikasi dari pelaku usaha atau konsumen, hingga masih proses mediasi.

Pengeduan, ujar Veri, tidak akan diproses jika konsumen sduah menyampaikan pengaduan yang sama ke lembaga lain seperti Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), pengadilan negeri, atau ke kepolisian.

Sepanjang periode Januari-Desember 2021, Kemendag mencatat Whatsapp menjadi saluran pengaduan yang paling banyak digunakan oleh konsumen. Selain itu, pengaduan juga masuk melalui email, situs, atau datang langsung.

Baca Juga: Ada Fasilitas Kepabeanan Khusus untuk UMKM, Bisa Perluas Akses Pasar

"Penyelesaian pengaduan konsumen akan terus ditingkatkan sebagai wujud pemerintah hadir dalam melindungi konsumen Indonesia dan menciptakan konsumen berdaya, serta pelaku usaha yang tertib," kata Veri. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : perdagangan elektronik, e-commerce, niaga elektronik, ekonomi digital, UMKM

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 01 Juni 2024 | 10:30 WIB
BERITA PAJAK SEPEKAN

Wah! Pengawasan Pajak Bakal Diperkuat, Prioritas untuk HWI dan WP Grup

Jum'at, 31 Mei 2024 | 14:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Layanan WA Bot UMKM yang Disediakan Ditjen Pajak

Rabu, 29 Mei 2024 | 17:00 WIB
KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Relaksasi Lartas, Pengusaha Tekstil Khawatir Gempuran Produk Impor

Rabu, 29 Mei 2024 | 15:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

DJP Sebut UMKM Lebih Untung Buka Usaha di IKN, Ternyata Ini Alasannya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya