Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Kejar Nol Emisi Karbon, Wapres Minta 'Bantuan' Pembiayaan ke Pengusaha

A+
A-
0
A+
A-
0
Kejar Nol Emisi Karbon, Wapres Minta 'Bantuan' Pembiayaan ke Pengusaha

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyapa peserta saat berjalan menuju panggung utama pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional di Astaka Utama Kiram Park, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Rabu (12/10/2022). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah meminta lembaga keuangan dan pengusaha terlibat langsung dalam upaya penurunan emisi karbon. Sesuai rencana transisi energi baru terbarukan (EBT) yang telah disusun, Indonesia perlu menurunkan emisi karbon hingga 31,89% pada 2030. Bahkan, target nol persen emisi karbon perlu dikejar hingga 2060.

Namun, upaya penurunan emisi karbon tidak murah. Wakil Presiden Maruf Amin mengungkapkan Indonesia perlu biaya US$1 triliun sampai dengan 2060 untuk berinvestasi pada proyek-proyek EBT. Dia pun mengajak lembaga keuangan dan pengusaha ikut menanamkan modalnya dalam proyek penurunan emisi tersebut.

"Saya mengajak mitra bisnis dan lembaga keuangan untuk kolaborasi membantu pembiayaan transisi energi di Indonesia," kata Maruf dalam penutupan Side Event G-20 'Guarding Energy Transition in Indonesia and Beyond: High Level Policy Discussion on Promoting Investment, Financing, and Development of Renewable and Green Energy' secara virtual, Rabu (27/10/2022).

Baca Juga: Ditolak Peternak, Negara Ini Akhirnya Batal Pajaki Sendawa Sapi

Wapres menyebutkan pemerintah punya komitmen kuat mewujudkan transformasi energi menuju EBT melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik. Sejumlah kebijakan pun disiapkan agar Indonesia dapat memproduksi mobil dan bus listrik.

"Komitmen pemerintah dalam pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik juga diwujudkan dengan menargetkan industri otomotif dalam negeri untuk memproduksi mobil listrik dan bus listrik sebanyak 600.000 unit pada tahun 2030," jelas Wapres.

Lebih jauh, adanya penerapan EBT tersebut diharapkan mampu mengurangi konsumsi BBM dan menurunkan emisi CO2 melalui kerja sama antara para pemangku kepentingan.

Baca Juga: BKF Sebut Pencairan Dana JETP Berpotensi Terkendala, Ini Sebabnya

"Upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi konsumsi BBM sebesar 3 juta barrel sampai dengan tahun 2030 serta menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta ton," tutur Wapres.

Menutup sambutannya, Wapres berharap, agenda kepemimpinan G-20 di Indonesia dapat menjadi implementasi kontribusi bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia di seluruh dunia, khususnya transisi energi di Indonesia.

"Saya mengharapkan hasil dari diskusi akan turut menyukseskan tercapainya agenda kepemimpinan Indonesia di G-20 dan mendukung implementasi kebijakan transisi energi Indonesia," pungkas Wapres.

Baca Juga: BKF Catat Nilai Transaksi Bursa Karbon Masih Minim, Apa Tantangannya?

Sebagai informasi, penyelenggaran side event dari Presidensi G-20 ini diselenggarakan di International Convention Center Institut Pertanian Bogor pada 25-26 Oktober 2022. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : energi baru terbarukan, EBT, emisi karbon, Presidensi G-20

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 28 Februari 2024 | 08:57 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Ada Peralihan Kewenangan, Bappebti Minta Pajak Kripto Dievaluasi

Selasa, 27 Februari 2024 | 09:45 WIB
KEBIJAKAN ENERGI

Begini Hitung-hitungan Pemerintah Soal Potensi Penyimpanan Karbon RI

Senin, 26 Februari 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN ENERGI

Skema Jual Beli Listrik PLTS Atap Dihapus, Pemerintah Beri Insentif

Jum'at, 23 Februari 2024 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN ENERGI

ESDM: Perlu Insentif Pajak Agar Harga Listrik EBT Lebih Kompetitif

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya