Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Kurangi Konsumsi BBM, Otoritas Ini Usulkan Kenaikan Tarif Pajak

A+
A-
0
A+
A-
0
Kurangi Konsumsi BBM, Otoritas Ini Usulkan Kenaikan Tarif Pajak

Ilustrasi.

WELLINGTON, DDTCNews - Pemerintah Selandia Baru berencana menaikkan tarif pajak bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat ini.

Menteri Perhubungan Michael Wood mengatakan kenaikan tarif pajak diperlukan untuk mendukung upaya penurunan konsumsi BBM dan emisi karbon. Apalagi, lanjutnya, pemerintah sudah lama tidak menaikkan tarif pajak BBM.

"Tujuannya untuk mengurangi jumlah mengemudi dan dengan demikian peningkatan emisi karbon dapat dihentikan," katanya, dikutip pada Minggu (12/3/2023).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Wood menuturkan rencana kenaikan tarif pajak BBM masih perlu dibahas lebih lanjut, termasuk dikonsultasikan kepada publik. Meski demikian, ia berharap kebijakan kenaikan tarif pajak BBM dapat segera disetujui.

Tarif pajak BBM terakhir kali dinaikkan pada 2018. Saat itu, pemerintah sempat menaikkan tarif pajak senilai 3,5 sen per liter setiap tahun dalam kurun waktu 3 tahun. Namun, dalam perkembangannya, rencana tersebut ditunda.

Dia menjelaskan kementeriannya telah menyiapkan rencana pengalokasian dana miliaran dolar untuk perbaikan sistem transportasi di Selandia Baru. Misal, anggaran NZ$2 miliar untuk pemeliharaan setiap tahun dapat dipakai untuk menambah jalur bus baru dan jalur sepeda.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Menurutnya, kenaikan tarif pajak akan membuat harga BBM per liter makin mahal. Dengan kondisi ini, diperkirakan banyak masyarakat akan beralih menggunakan transportasi umum.

Dia menjelaskan bencana topan yang melanda Selandia Baru pada Februari lalu dapat dijadikan gambaran mengenai dampak mengerikan dari perubahan iklim. Masyarakat juga diharapkan dapat mendukung setiap kebijakan pemerintah untuk memitigasi perubahan iklim.

"Kita perlu meningkatkan upaya penurunan emisi sehingga kita tidak berkontribusi pada masalah itu dan memperburuknya," ujar Wood seperti dilansir nzherald.co.nz. (rig)

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : selandia baru, pajak, pajak internasional, tarif pajak, pajak bahan bakar, BBM

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Minggu, 07 Juli 2024 | 17:00 WIB
KPP PRATAMA CURUP

Kegiatan Membangun Sendiri Dilakukan Bertahap, Begini Aturan PPN-nya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya