Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Minta Validasi NIK dan NPWP dalam Pelayanan Publik, Lewat 2 Ditjen Ini

A+
A-
2
A+
A-
2
Minta Validasi NIK dan NPWP dalam Pelayanan Publik, Lewat 2 Ditjen Ini

Ilustrasi. Warga mengurus surat administrasi kependudukan saat soft launching Mal Pelayanan Publik di kawasan Galuh Mas, Karawang, Jawa Barat, Selasa (17/8/2021). Mal Pelayanan Publik tersebut untuk mempermudah pelayanan kebutuhan masyarakat dalam mengurus administrasi dan perizinan dengan cepat melalui pelayanan terpadu satu pintu. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/aww.

JAKARTA, DDTCNews – Penyelenggara pelayanan publik dapat menyampaikan permintaan validasi pencantuman NIK dan/atau NPWP.

Seperti diketahui, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 83/2021, penyelenggara pelayanan publik mensyaratkan penambahan atau pencantuman Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan/atau Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) penerima layanan.

Untuk NIK, penyelenggara dapat menyampaikan permintaan validasi kepada Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Sementara permintaan validasi untuk NPWP disampaikan kepada Kementerian Keuangan melalui Ditjen Pajak (DJP).

Baca Juga: Kumpulkan Data Pengusaha, Petugas Pajak Kunjungi Dinas Pariwisata

“Penyampaian [permintaan validasi] dilakukan melalui sistem informasi yang terintegrasi,” bunyi penggalan Pasal 5 ayat (2) Perpres 83/2021, dikutip pada Rabu (29/9/2021).

Dalam beleid yang berlaku mulai 9 September 2021 ini disebutkan jika terjadi gangguan yang menyebabkan sistem informasi tidak dapat berfungsi, penyampaian permintaan validasi dapat dilakukan dengan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Dukcapil bertanggung jawab atas keakuratan dan validitas data kependudukan berbasis NIK. Kementerian Keuangan melalui DJP bertanggung jawab atas keakuratan dan validitas NPWP.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

Sama seperti penyampaian permintaan validasi yang dilakukan penyelenggara pelayanan publik, pemberian hasil validasi dilakukan melalui sistem informasi yang terintegrasi.

Sebagai informasi, penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Simak pula ‘NIK dan NPWP Dipersyaratkan dalam Pelayanan Publik, Ini Ketentuannya’. (kaw)

Baca Juga: Terima Dana Sponsorship Kena Pajak Penghasilan? Begini Ketentuannya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : Perpres 83/2021, pelayanan publik, NIK, NPWP, pajak, satu data Indonesia, Jokowi, DJP, Dukcapil

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Dr. Bambang Prasetia

Kamis, 30 September 2021 | 02:16 WIB
hati2 wp profile sesorang tidak boleh bocor..keluar ... melanggar Ktt ... Dan siapa yang bisa meng up-date dari beberpa pos pelayanan? Apakah akan menjadi ribet ketika ada double..dan belum di selesaiakan /verifikasi datanya

Dr. Bambang Prasetia

Kamis, 30 September 2021 | 02:12 WIB
Data Dukcapil ..sebaiknya sdh link dengan NPWP... dan terkait dgn tempat pelayanan terkait.. Dan ingat bhw basis yang bener hanya satu ... klo mengekor mestinya pemerintah segera buat SIN... yg memuat sembarang kalir..
1

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

berita pilihan

Minggu, 07 Juli 2024 | 15:00 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Selasa Besok, KY Gelar Seleksi Wawancara Calon Hakim Agung Pajak

Minggu, 07 Juli 2024 | 13:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Terima Dana Sponsorship Kena Pajak Penghasilan? Begini Ketentuannya

Minggu, 07 Juli 2024 | 12:00 WIB
KABUPATEN JEMBER

Ada Kenaikan NJOP, Target Penerimaan PBB-P2 Tahun Ini Tidak Berubah

Minggu, 07 Juli 2024 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Pelaku Usaha Kesehatan Perlu Didorong Manfaatkan Supertax Deduction

Minggu, 07 Juli 2024 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Penggunaan Layanan Pajak dengan NIK, NPWP 16 Digit, dan NITKU

Minggu, 07 Juli 2024 | 10:30 WIB
KANWIL DJP JAWA TENGAH II

Tagih Tunggakan Pajak, Juru Sita Blokir Rekening Milik 157 WP

Minggu, 07 Juli 2024 | 09:30 WIB
AUSTRALIA

Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Minggu, 07 Juli 2024 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK DAERAH

Anggota DPR Usulkan Perguruan Tinggi Swasta Bebas Pungutan PBB

Minggu, 07 Juli 2024 | 08:30 WIB
KABUPATEN SUKOHARJO

Pemda Akhirnya Adakan Pemutihan Pajak setelah Lebih dari 1 Dekade