Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Miss Earth Dukung Insentif Fiskal untuk Kendaraan Listrik di Filipina

A+
A-
0
A+
A-
0
Miss Earth Dukung Insentif Fiskal untuk Kendaraan Listrik di Filipina

Ilustrasi.

MANILA, DDTCNews - Miss Earth 2022 sekaligus pegiat lingkungan Mina Sue Choi menyuarakan dukungannya terhadap pemberian insentif perpajakan untuk kendaraan listrik beserta komponennya di Filipina.

Choi mengatakan insentif diperlukan untuk mendorong masyarakat beralih kepada kendaraan listrik. Dia optimistis insentif pajak bakal berdampak positif pada isu kemacetan dan konsumsi bahan bakar fosil yang tinggi.

"Saya merasa perubahan ini akan terjadi, tetapi tidak akan terjadi dalam waktu yang cepat karena kendaraan berbahan bakar minyak atau gas selalu lebih murah," katanya saat menghadiri International Ecotourism Travel Mart 2023 di Filipina, dikutip pada Minggu (9/4/2023).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Choi menuturkan banyak negara memiliki berbagai masalah serius soal kemacetan dan konsumsi bahan bakar fosil sebagai sumber energi utamanya. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah perlu lebih diarahkan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik.

Pada awal tahun ini, pemerintah Filipina resmi mengenakan tarif bea masuk 0% atas impor kendaraan listrik. Tarif bea masuk 0% bertujuan membuat kendaraan listrik makin populer bagi masyarakat Filipina.

Tarif bea masuk 0% ini berlaku selama 5 tahun pada unit kendaraan listrik tertentu yang telah dirakit sepenuhnya. Meski demikian, insentif tidak dapat dinikmati oleh kendaraan listrik tipe hybrid.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Di sisi lain, tarif bea masuk suku cadang dan komponen kendaraan listrik juga akan diturunkan menjadi 1% dari 5% selama 5 tahun. Kebijakan penurunan tarif bea masuk kendaraan listrik beserta komponennya akan dievaluasi setelah satu tahun implementasinya.

Namun, lanjut Choi, insentif perpajakan tersebut hanya dapat dinikmati oleh kendaraan listrik roda 4. Sebaliknya, pemerintah Filipina tetap memungut bea masuk 30% untuk sepeda motor listrik dan kendaraan listrik roda dua lainnya.

Untuk itu, ia berharap pemerintah Filipina memperluas cakupan jenis kendaraan listrik yang dapat menikmati insentif perpajakan.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

"Saya pikir pemerintah perlu memasukkan mereka [sebagai penerima insentif] sehingga Anda semua dapat menggunakan kendaraan listrik untuk mendukung mobilitas yang lebih berkelanjutan," ujarnya seperti dilansir philstar.com. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : fiipina, pajak, pajak internasional, insentif fiskal, insentif perpajakan, kendaraan listrik

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya