Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Review
Kamis, 18 Juli 2024 | 18:52 WIB
KONSULTASI PAJAK
Minggu, 14 Juli 2024 | 16:00 WIB
SURAT DARI KELAPA GADING
Minggu, 14 Juli 2024 | 10:00 WIB
DIREKTUR PENYULUHAN, PELAYANAN, DAN HUMAS DITJEN PAJAK DWI ASTUTI:
Kamis, 11 Juli 2024 | 18:46 WIB
KONSULTASI PAJAK
Data & Alat
Rabu, 17 Juli 2024 | 10:59 WIB
KURS PAJAK 17 JULI 2024 - 23 JULI 2024
Kamis, 11 Juli 2024 | 17:38 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN PAJAK
Rabu, 10 Juli 2024 | 09:25 WIB
KURS PAJAK 10 JULI 2024 - 16 JULI 2024
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Fokus
Reportase

Negara Ini Tolak Wacana Pajak Penerbangan

A+
A-
1
A+
A-
1
Negara Ini Tolak Wacana Pajak Penerbangan
Ilustrasi. (foto: thetimes.co.uk)

VALLETTA, DDCTNews – Kementerian Pariwisata Malta memandang pengenaan pajak untuk perjalanan udara bukan sebagai solusi yang tepat untuk menciptakan penerbangan ramah lingkungn.

Menteri Pariwisata Konrad Mizzi mengatakan pajak atas karbon yang dihasilkan pesawat terbang tidak akan membuat penerbangan menjadi lebih bersih. Dia menuturkan pemerintah seharusnya mendesak maskapai penerbangan di Eropa untuk beralih ke pesawat yang rendah polusi.

“Kami menganggap wacana untuk menciptakan penerbangan bersih sebagai langkah penting, mengingat Malta telah mencatat peningkatan 74% dalam lalu lintas udara bila dibandingkan dengan 2012," ujar Mizzi, Rabu (13/11/2019)

Baca Juga: Sandiaga: Bukan Cuma Avtur yang Bikin Tiket Mahal, Ada Beban Pajak

Lebih lanjut, Mizzi mengusulkan pentingnya koordinasi yang lebih besar antar badan pengawas lalu lintas udara dalam upaya mengatasi masalah perubahan iklim. Selain itu, maskapai harus beralih ke pesawat modern dan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan guna mengurangi tingkat emisi.

Menurut mizzi dua langkah tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi tingkat emisi tanpa perlu mengenakan pajak. Mizzi juga menjabarkan tentang sejumlah tindakan yang diadopsi oleh Pemerintah Malta guna menciptakan perjalanan ramah iklim.

Salah satunya, saat ini Air Malta – maskapai nasional Malta – tengah menjalani program penggantian armada. Program penggantian tersebut ditujukan untuk mengganti pesawat Airbus A320-nya dengan neos A320 untuk meminimalisasi pesawat yang berpolusi.

Baca Juga: Turunkan Harga Tiket Pesawat, Pemerintah Kaji Insentif Perpajakan

Mizzi menambahkan langkah tersebut terkait dengan vitalnya sektor penerbangan di negara kepulauan seperti Malta. Pasalnya, negara seperti Malta sangat bergantung pada konektivitas udara. Untuk itu, penerapan kebijakan lingkungan harus dipastikan tidak mengganggu sektor lain.

“Malta perlu memastikan keberlanjutan sektor maskapai agar tidak menimbulkan risiko terhadap pertumbuhan ekonomi Malta,” kata Mizzi, seperti dilansir maltatoday.com.mt.

Dengan SunX – anak perusahaan Panasonic –, sambung Mizzi, Malta bekerja dengan pemangku kepentingan utama dalam industri pariwisata dan perjalanan untuk mengusulkan dan mengimplementasikan inisiatif baru guna mengatasi perubahan iklim

Baca Juga: Usaha Masih Rentan, Maskapai Penerbangan Minta Lagi Diskon Cukai Avtur

Mizzi menyebut kementeriannya dan SunX tengah mengerjakan repositori dinamis yang diaktifkan teknologi blockchain. Teknologi ini membuat perusahaan global dan organisasi lokal akan dapat mengukur jejak karbon perjalanan mereka.

Pernyataan Mizzi ini berhubungan dengan adanya wacana pengenaan pajak penerbangan untuk seluruh UE. Wacana itu disampaikan dalam sebuah Proposal Pajak Karbon Penerbangan yang diusulkan oleh 9 negara UE, seperti Perancis, Belanda, Jerman, Swedia, Italia, Belgia, Luksemburg, Denmark, dan Bulgaria. (kaw)

Baca Juga: Ditolak Peternak, Negara Ini Akhirnya Batal Pajaki Sendawa Sapi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : Uni Eropa, penerbangan, pesawat, emisi karbon

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 13 Februari 2024 | 15:30 WIB
FILIPINA

DPR Filipina Usulkan Keringanan Pajak untuk Sepeda Motor Listrik

Selasa, 13 Februari 2024 | 14:00 WIB
KEBIJAKAN BEA MASUK

Pemerintah Adukan Uni Eropa ke WTO, Gara-Gara Bea Masuk Antidumping

Senin, 05 Februari 2024 | 14:00 WIB
KEBIJAKAN LINGKUNGAN

Istana Ungkap Dekarbonisasi Beri Manfaat Ekonomi Rp 7.000 Triliun

Jum'at, 02 Februari 2024 | 15:30 WIB
KEBIJAKAN ENERGI

Optimalkan Pasokan Energi, RI Perlu Tingkatkan Kolaborasi Global

berita pilihan

Sabtu, 20 Juli 2024 | 10:30 WIB
KOTA PADANG

Cuma 3 Bulan Ini! Pemkot Padang Gelar Pemutihan PBB-P2

Sabtu, 20 Juli 2024 | 10:00 WIB
KEMENTERIAN PANRB

Pemerintah Jamin Seleksi Sekolah Kedinasan Bebas dari Praktik Joki

Sabtu, 20 Juli 2024 | 09:30 WIB
FILIPINA

Sempat Tertunda, e-Commerce Filipina Resmi Jadi Pemungut Pajak

Sabtu, 20 Juli 2024 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

NIK-NPWP Berlaku Bertahap, DJP Kembali Jamin Soal Keamanan Data

Sabtu, 20 Juli 2024 | 08:45 WIB
BERITA PAJAK SEPEKAN

E-Faktur Desktop 4.0 Sudah Bisa Dipakai Malam Ini, Lakukan Update!

Sabtu, 20 Juli 2024 | 08:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Ajak Publik Investasi SBN, Kemenkeu Jelaskan Soal Tarif Pajak Rendah

Sabtu, 20 Juli 2024 | 08:00 WIB
KABUPATEN BANDUNG BARAT

Cegah Pajak Bocor, Bandung Barat Pasang 92 Tapping Box di Restoran

Jum'at, 19 Juli 2024 | 19:34 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

E-Faktur Desktop 4.0 DJP: Ingat, Besok Ada Downtime Layanan Pajak Ini

Jum'at, 19 Juli 2024 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Catat! Saat Ini Bayar Pajak Tetap Harus Pakai NPWP 15 Digit

Jum'at, 19 Juli 2024 | 18:30 WIB
KAMUS PAJAK

Apa Itu Perseroan Terbatas (PT)?