Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 3,7% Tahun Ini

A+
A-
0
A+
A-
0
OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 3,7% Tahun Ini

Ilustrasi. Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (8/8/2021). Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/wsj.

PARIS, DDTCNews - Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 3,7% pada tahun ini dari sebelumnya sebesar 4,7%.

Dalam laporan terbaru berjudul Economic Outlook - Interim Report September 2021, OECD menilai pemulihan ekonomi global masih akan berlanjut. Namun, pemulihan ekonomi negara berkembang diperkirakan tidak akan sekencang negara maju.

"Perbedaan tingkat vaksinasi membuat pemulihan ekonomi antarnegara menjadi tak setara. Adanya gelombang kedua pandemi memaksa pemerintah membatasi aktivitas sehingga mengganggu rantai pasok," tulis OECD dalam laporannya, Selasa (21/9/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Di negara berkembang, penghasilan riil rumah tangga menurun akibat kenaikan harga energi dan bahan pangan. Pemulihan ekonomi negara berkembang dengan tingkat vaksinasi rendah berpotensi terhambat apabila gelombang kedua pandemi terjadi.

Berbanding terbalik, negara maju seperti AS dan negara Eropa mampu menyokong pemulihan ekonomi melalui kebijakan ekonomi makro dan keuangan yang akomodatif. Tahun ini, perekonomian AS diperkirakan tumbuh hingga 6% dan Eropa tumbuh hingga 5,3%.

Secara umum, perekonomian global diperkirakan akan tumbuh hingga 5,7% pada 2021 dan akan mencapai 4,5% pada 2022.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Untuk menciptakan pemulihan ekonomi global yang lebih kuat, OECD menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah untuk dalam melakukan vaksinasi.

Sementara itu, Sekjen OECD Mathias Cormann menuturkan diperlukan komitmen dari setiap pihak untuk menciptakan pemulihan ekonomi yang lebih cepat dan inklusif.

"Dengan vaksinasi yang tak merata maka pemulihan juga berjalan secara tak merata. Pemulihan yang berkelanjutan memerlukan vaksinasi yang efektif di semua negara serta investasi publik yang terpadu untuk masa depan," ujar Cormann. (rig)

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pertumbuhan ekonomi, oecd, vaksin covid-19, ekonomi global, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya