Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Otoritas Ini Akhirnya Tetapkan Batas Atas Windfall Tax Perbankan

A+
A-
0
A+
A-
0
Otoritas Ini Akhirnya Tetapkan Batas Atas Windfall Tax Perbankan

Ilustrasi.

ROMA, DDTCNews – Kementerian Keuangan Italia memberikan klarifikasi atas kebijakan windfall tax sebesar 40% yang dikenakan terhadap sektor perbankan.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Italia menjelaskan windfall tax yang dikenakan terhadap sektor perbankan akan dibatasi maksimal hanya sebesar 0,1% dari total aset perbankan.

"Pajak hanya dikenakan atas penghasilan yang berasal dari gap antara bunga pinjaman dan bunga simpanan," sebut Kemenkeu, dikutip pada Jumat (11/8/2023).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Berkat klarifikasi tersebut, harga saham emiten perbankan kembali pulih. Harga saham Finecobank naik 6% dan harga saham Unicredit dan Banco BPM naik 4%. Adapun harga saham BPER Banca dan Intesa Sanpaolo naik sebesar 3,8% dan 2,7%.

Harga saham emiten perbankan di Italia sempat ambles 6% hingga 10% menyusul adanya kebijakan pengenaan windfall tax. Sentimen itu bahkan berdampak terhadap saham perbankan Jerman. Harga saham Commerzbank dan Deutsche Bank sempat turun masing-masing 3,2% dan 2%.

Tambahan Penerimaan Pajak dari Windfall Tax

Dengan adanya batas atas pengenaan windfall tax itu, pemerintah Italia memperkirakan tambahan penerimaan pajak hanya mencapai €2,5 miliar, turun dari proyeksi sebelumnya yang mencapai €4,9 miliar.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Meski mendapatkan respons negatif dari pasar, Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini kukuh untuk mengenakan windfall tax terhadap sektor perbankan. Dia menilai kebijakan tersebut sangat penting untuk diterapkan.

"Kebanyakan bankir memang menyesalkan kebijakan ini. Namun, industri ini mampu mencetak laba miliaran euro tanpa mengangkat 1 jari pun. Untuk itu, meredistribusikan sebagian kecil laba bank itu dibenarkan secara ekonomi dan sosial," tutur Salvini seperti dilansir euronews.com.

Salvini menambahkan tambahan penerimaan dari windfall tax atas sektor perbankan akan digunakan untuk memberikan dukungan kepada debitur kredit kepemilikan rumah (KPR) yang terbebani oleh tingginya bunga dalam beberapa waktu terakhir. (rig)

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : italia, pajak, pajak internasional, windfall tax, perbankan, penerimaan pajak

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Minggu, 07 Juli 2024 | 17:00 WIB
KPP PRATAMA CURUP

Kegiatan Membangun Sendiri Dilakukan Bertahap, Begini Aturan PPN-nya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya