Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pacu Ekonomi, Industri Fintech Minta Kebijakan Pajak Lebih Liberal

A+
A-
1
A+
A-
1
Pacu Ekonomi, Industri Fintech Minta Kebijakan Pajak Lebih Liberal

Ilustrasi.

NEW DELHI, DDTCNews – Perusahaan financial technology (fintech) mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan pajak yang lebih liberal, khususnya terhadap perusahaan rintisan di sektor keuangan.

Co-Founder Stashfin Shruti Aggarwal mengatakan ekonomi di India akan makin berkembang dengan rezim pajak yang lebih liberal. Menurutnya, fintech memiliki potensi besar untuk mempromosikan inklusi keuangan dan menghasilkan peluang kerja yang signifikan.

"Saya ingin anggaran memiliki fokus khusus untuk mendorong ekosistem fintech di negara ini. Industri ini memiliki kemampuan untuk membantu mendorong ekonomi India ke tempat yang layak," katanya, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Seperti dilansir ndtv.com, perusahaan rintisan di bidang finansial teknologi secara ekstensif dapat menggunakan opsi saham yang diberikan kepada para pegawai untuk menarik dan mempertahankan mereka.

Namun, pegawai di perusahaan fintech yang menjalankan opsi kepemilikan saham oleh pegawai harus membayar pajak sekitar 35%. Pemerintah diminta untuk memberikan kelonggaran pajak dalam kasus tersebut.

Di samping itu, Aggarwal meminta batas keseluruhan pinjaman online oleh bank kepada lembaga keuangan nonbank ditingkatkan. Dia berharap pemerintah dapat menaikkan batas yang berlaku saat ini sebesar 5%, menjadi 7%.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Sementara itu, CEO Clix Capital Rakesh Kaul menyarankan menteri keuangan dalam APBN 2022-2023 untuk mengambil langkah berani yang dapat mendorong bank untuk melanjutkan pendanaan kepada lembaga keuangan nonbank, terutama bagi tingkat kecil dan menengah.

Menteri keuangan Nirmala Sitharaman dijadwalkan untuk mempresentasikan APBN 2022-2023 di hadapan parlemen pada 1 Februari. Para pemain dalam industri fintech berharap pemerintah dapat memberikan dukungan terhadap industri potensial tersebut. (vallen/rig)

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : india, fintech, kebijakan pajak, peraturan pajak, pajak, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Minggu, 07 Juli 2024 | 17:00 WIB
KPP PRATAMA CURUP

Kegiatan Membangun Sendiri Dilakukan Bertahap, Begini Aturan PPN-nya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya