Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pacu Industri Pariwisata 2022, Berbagai Insentif Pajak Disiapkan

A+
A-
0
A+
A-
0
Pacu Industri Pariwisata 2022, Berbagai Insentif Pajak Disiapkan

Ilustrasi. Sebuah pesawat Singapore Airlines yang membawa penumpang gelombang pertama mendarat di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) di bawah program Malaysia-Singapore Vaccinated Travel Lane (VTL), di Sepang, Malaysia, Senin (29/11/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Lai Seng Sin/HP/sa.

KUALA LUMPUR, DDTCNews – Pemerintah Malaysia menyiapkan sejumlah insentif pajak untuk industri pariwisata dalam APBN 2022. Insentif nantinya akan mendukung kestabilan industri yang sedang terdampak pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Tengku Zafrul Aziz mengumumkan tujuh inisiatif utama senilai MYR1,6 miliar atau Rp5,46 triliun. Ketujuh inisiatif tersebut nantinya diarahkan untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata.

Ketujuh inisiatif terdiri atas pemberian keringanan pajak, subsidi upah operator tur, pembiayaan, dana promosi, dan pemeliharaan infrastruktur pariwisata. Pemerintah juga akan memperpanjang beberapa insentif pajak.

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

“Insentif yang diperpanjang antara lain seperti pembebasan pajak penghasilan kepada penyelenggara kegiatan seni dan budaya, serta kompetisi olahraga dan rekreasi internasional hingga 2025,” tutur Aziz dikutip dari freemalaysiatoday.com, Senin (6/12/2021).

Pembebasan pajak hiburan dan pembebasan pajak pariwisata akan diperpanjang hingga 31 Desember 2022. Keringanan pajak penghasilan individu khusus untuk pengeluaran pariwisata domestik hingga RM1.000 juga diperpanjang hingga 2022.

Sementara itu, Departemen Manajemen di Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universiti Malaya Azni Zarina Taha menyatakan insentif dapat memulihkan perusahaan lebih cepat. Namun, pemerintah tidak dapat memberikan insentif dalam waktu yang lama.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

“Ini tidak bisa lama-lama, tetapi hanya jangka pendek untuk memacu pariwisata. Ini adalah teka-teki karena pemerintah perlu mengeluarkan uang untuk mengelola pandemi dan perusahaan perlu bertahan dari penguncian dan mengurangi kapasitas,” ujarnya.

Azni menuturkan sangat penting bagi pemerintah untuk tetap mempertimbangkan anggaran negara. Menurutnya, pemerintah harus mampu menyeimbangkan antara pemberian keringanan pajak dan pengumpulan pendapatan. (vallen/rig)

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : malaysia, industri pariwisata, keringanan pajak, insentif pajak, pajak, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya