Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pacu Penjualan Domestik, Pabrikan Minta PPN Mobil Listrik Dipangkas

A+
A-
0
A+
A-
0
Pacu Penjualan Domestik, Pabrikan Minta PPN Mobil Listrik Dipangkas

Ilustrasi.

LONDON, DDTCNews - Pabrikan mobil yang tergabung dalam Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) meminta pemerintah Inggris untuk segera menurunkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) atas mobil listrik.

Insentif PPN dibutuhkan agar pabrikan mampu memenuhi target penjualan mobil listrik sebesar 22% dari total penjualan pada tahun ini. Pada 2030, porsi mobil listrik terhadap total penjualan ditargetkan naik menjadi 80%.

"Kewajiban tersebut memang bisa mendorong produksi mobil listrik, tetapi tidak dapat meningkatkan permintaannya," ujar Chief Executive SMMT Mike Hawes, dikutip pada Jumat (5/1/2024).

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Menurut SMMT, PPN mobil listrik perlu diturunkan dari 20% menjadi 10%. Penurunan PPN dari 20% ke 10% selama 3 tahun akan mengurangi beban konsumen senilai £7,7 miliar dan menambah penjualan mobil listrik sebanyak 270.000 unit.

"Guna mendorong permintaan dan memenuhi mandat pemerintah, pemerintah perlu memberikan insentif PPN," tutur Hawes seperti dilansir bnnbloomberg.ca.

Sebagai informasi, Inggris merupakan pasar mobil listrik terbesar kedua di Eropa. Meski demikian, pangsa pasar mobil listrik di Inggris tidaklah setinggi di Jerman ataupun Prancis.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Inggris juga tercatat sebagai satu-satunya negara besar di Eropa yang tidak lagi memberikan insentif atas pembelian mobil listrik. Pemerintah Inggris tercatat telah menghentikan pemberian insentif pada Juni 2022.

Secara umum, penjualan mobil baru di Inggris belum melampaui level prapandemi. SMMT mencatat penjualan mobil pada 2023 mencapai 1,9 juta unit, atau 18% lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata penjualan sebelum pandemi. (rig)

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : inggris, pajak, pajak internasional, tarif pajak, PPN, kendaraan listrik, mobil listrik, insentif pajak

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Minggu, 07 Juli 2024 | 17:00 WIB
KPP PRATAMA CURUP

Kegiatan Membangun Sendiri Dilakukan Bertahap, Begini Aturan PPN-nya

Minggu, 07 Juli 2024 | 15:30 WIB
UU KUP

Fungsi SPT bagi Wajib Pajak, PKP dan Pemotong Sesuai UU KUP

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:00 WIB
PAJAK PENGHASILAN

Pegawai Dapat Uang untuk Sewa Kos dari Pemberi Kerja, Kena PPh 21?