Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pajak Daging Diusulkan Naik untuk Jaga Iklim, Apa Hubungannya?

A+
A-
3
A+
A-
3
Pajak Daging Diusulkan Naik untuk Jaga Iklim, Apa Hubungannya?

Ilustrasi. (foto: .organizedtransitionsllc.com)

BERLIN, DDTCNews – Anggota Parlemen Jerman mengusulkan kenaikan tarif pajak atas daging dengan alasan untuk perlindungan iklim.

Saat ini, daging di Jerman mendapat insentif melalui penurunan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi sebesar 7%. Atas kondisi tersebut, anggota parlemen meminta agar tarif dinaikkan menjadi 19% sesuai dengan tarif standar.

“Saya lebih suka menghapuskan pengurangan tarif PPN untuk daging dan mengalokasikannya untuk perlindungan hewan,” ujar Friedrich Ostendorf, juru bicara kebijakan pertanian untuk Greens, Rabu (7/8/2019).

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Adapun rencana kenaikan tarif itu pada awalnya diusulkan oleh Animal Welfare Association Jerman. Mereka menyebut pengenaan pajak yang lebih tinggi atas daging akan menurunkan tingkat emisi CO2. Selain itu, tarif yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan kualitas pertenakan Jerman.

Sejalan dengan itu, mereka juga menyoroti penelitian yang menunjukkan sektor peternakan bertanggung jawab atas sekitar 14,5% dari emisi gas rumah kaca global. Emisi itu berasal dari gas metana yang dihasilkan oleh sapi.

Gas metana ini sebanding dengan seluruh emisi yang berasal dari mobil, pesawat, kapal, dan transportasi lainnya. Padahal, Jerman telah menyetujui rencana perlindungan iklim pada 2016. Rencana itu berupa kesepakatan untuk menurunkan emisi di sektor pertanian – termasuk perternakan – hingga 31% sampai 34% pada 2030.

Baca Juga: Kegiatan Membangun Sendiri Dilakukan Bertahap, Begini Aturan PPN-nya

Masalah emisi ini dapat diperparah dengan tingginya tingkat konsumsi daging di Jerman. Berdasarkan penjelasan dari Kantor Statistik Federal, pada paruh pertama 2019, tempat pemotongan hewan di Jerman menyembelih 29,4 juta babi, sapi, domba, kambing, dan kuda.

Secara teori, kenaikan tarif PPN atas daging akan membuat harga melambung. Harga yang lebih mahal diperkirakan akan dapat menurunkan angka konsumsi daging.

Albert Stegemann, juru bicara urusan pertanian di partai pengusung Angela Merkel terbuka untuk saran atas rencana ini. Dia juga setuju pendapatan tambahan yang dihasilkan harus dialokasikan untuk membantu restrukturisasi peternakan daripada masuk ke kas pemerintah.

Baca Juga: Pengesahan RUU PPN PMSE Jadi Prioritas Parlemen Filipina

“Penghasilan tambahan ini harus digunakan sebagai premi kesejahteraan hewan untuk mendukung para peternak di Jerman selama restrukturisasi mereka,” ungkap Stegemann, seperti dilansir dari foxnews. (MG-nor/kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak daging, daging, PPN, Jerman, perubahan iklim

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lesu Terhadap Dolar AS dan Mayoritas Negara

Selasa, 25 Juni 2024 | 23:43 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Hotel Sediakan Jasa Biro Perjalanan Wisata, Kena Pajak PPN atau PBJT?

Selasa, 25 Juni 2024 | 18:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Sajian Makanan di Lounge Bandara Kena PPN? Begini Aturannya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya