Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pemerintah Terima Komitmen Investasi US$1 Miliar untuk Mobil Listrik

A+
A-
0
A+
A-
0
Pemerintah Terima Komitmen Investasi US$1 Miliar untuk Mobil Listrik

Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan.

JAKARTA, DDTCNews – SoftBank Group, kelompok konglomerasi asal Jepang ingin berinvestasi pada sektor mobil listrik di Indonesia. Investasi miliaran dolar disiapkan dalam tiga tahun ke depan.

Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mengatakan SoftBank Group menaruh minat untuk membenamkan modal di sektor mobil listrik. Industri pengolahan komponen baterai lithium menjadi sasaran utama investasi mereka di Tanah Air.

"SoftBank ingin lebih banyak lagi berinvestasi di Indonesia, terutama hal-hal yang terkait listrik, seperti baterai lithium dan beberapa platform lain untuk infrastruktur mobil listrik,” katanya, seperti dikutip dari laman Setkab RI, Senin (29/7/2019).

Baca Juga: Luhut: Bea Masuk Tindakan Pengamanan Tidak Hanya Menyasar Barang China

Selain menyatakan minat bermain di industri mobil listrik, Luhut menambahkan investor asal Jepang tersebut juga tertarik mengembangkan sumber energi terbarukan, seperti energi angin, matahari, dan geothermal.

Rencana nilai investasi yang akan ditanam senilai US$1 miliar. Bila jadi direalisasikan, maka kuku Softbank akan semakin menancap di Indonesia.

Pasalnya, untuk saat ini SoftBank sudah berinvestasi sebesar US$2 miliar. Angka tersebut akan ditambah US$2 miliar untuk ekonomi digital dan juga tambahan US$1 miliar sebagai komitmen yang disampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk sektor mobil listrik.

Baca Juga: Tahukah Kamu? Pelat Motor Warna Hijau Ada Kaitannya dengan Pajak

“Tadi di depan Presiden Jokowi, CEO SoftBank Masayoshi mengatakan kemungkinan akan menambah US$1 miliar lagi. Jadi, mungkin US$5 miliar dalam waktu 3 tahun ke depan,” terang Luhut.

Pada kesempatan yang sama, CEO SoftBank Masayoshi Son membenarkan ketertarikannya untuk berinvestasi di bidang kendaraan listrik. Nantinya, investasi tidak hanya sebatas pada ekosistem industri baterai tapi juga infrastruktur penunjang berupa sistem pengisian daya dari mobil listrik.

“Kami akan berinvestasi ke ekosistem itu,” ungkapnya.

Baca Juga: Mobil Asing di Perbatasan Bisa Masuk Wilayah RI dengan Impor Sementara

Hingga saat ini, dua regulasi yang akan mengatur mobil listrik beserta berbagai insentif pajaknya tidak kunjung terbit. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : mobil listrik, kendaraan bermotor, Luhut

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 28 Mei 2024 | 17:00 WIB
PROVINSI DI YOGYAKARTA

Berlaku Tahun Ini, Simak Daftar Tarif Pajak Terbaru di Yogyakarta

Sabtu, 25 Mei 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Harap Banyak Produsen Mobil Listrik Bangun Pabriknya di RI

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya