Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pemerintah Waspadai Subvarian Covid-19, Vaksin Booster Terus Dikebut

A+
A-
1
A+
A-
1
Pemerintah Waspadai Subvarian Covid-19, Vaksin Booster Terus Dikebut

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (foto: BPMI)

JAKARTA, DDTCNews - Situasi pandemi di Tanah Air bisa dibilang masih kondusif. Pemerintah mencatat skala penanganan Covid-19 di Indonesia masih di level 1. Kendati begitu, subvarian Covid-19 terutama dari Omicron (BA.4 dan BA.5) mendapat perhatian lebih dari pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pandemi belum berakhir. Artinya, masyarakat tetap harus waspada terhadap risiko penularan Covid-19 yang masih bisa terjadi.

"Tingkat transmisi komunitas mencapai angka 8,25 orang per 100 ribu. Jadi sesuai dengan level WHO, kita masih di Level 1, karena standarnya 20 per 100 ribu,” ujar Airlangga dilansir Sekretariat Kabinet, Selasa (19/7/2022).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Pemerintah juga mencatat angka Reproduksi Efektif (Rt) Covid-19 secara nasional menunjukkan tren penurunan dalam 3 minggu terakhir. Kasus harian tertinggi masih disumbangkan oleh Jawa-Bali dengan kontribusinya 95% dari total angka nasional. Sementara untuk luar Jawa-Bali, penambahan kasus hariannya masih sangat rendah dan relatif landai.

"Untuk di luar Jawa Bali, kasus [harian] yang relatifnya masih rendah dan landai. Yang [kasus] aktif masih [tinggi] di Sumatra Utara, Kalsel, Kaltim, Sumsel, Sulsel, dan Kalteng," kata Airlangga.

Catatan lainnya, berdasarkan data asesmen per 16 Juli 2022, terdapat kabupaten/kota di luar Jawa-Bali dengan level transmisi komunitas yang mulai naik, yaitu di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Adapun 385 kabupaten/kota lainnya berada pada level Transmisi Komunitas Level 1.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Berdasarkan hasil evaluasi, Airlangga mengatakan bahwa hanya Kota Sorong di Papua yang menerapkan PPKM Level 2.

"Dari hasil evaluasi, seluruhnya di luar Jawa-Bali PPKM-nya masih Level 1 seperti yang telah kita putuskan sampai akhir bulan ini, dan yang di Level 2 hanya di Sorong, Papua Barat," katanya.

Kebut Vaksin Booster
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa subvarian BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan untuk menembus atau menghindari vaksinasi (vaccination evation).

Baca Juga: Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Subvarian tersebut diyakini bisa menembus vaksinasi 2 hingga 3 kali lipat lebih efektif dibandingkan varian Omicron BA.1 sehingga kemungkinan masyarakat untuk terinfeksi lebih tinggi walaupun yang bersangkutan sudah divaksinasi.

“Tetapi juga kita sampaikan ke Bapak Presiden, bahwa proteksi untuk masuk rumah sakit (hospitalisasi) dan fatality-nya masih tetap tinggi, sehingga disarankan masyarakat tetap cepat-cepat saja di-booster," ujar Budi.

Menkes menegaskan, meski orang yang telah divaksinasi tetap ada kemungkinan terkena, suntikan vaksin booster terbukti mampu melindungi warga yang positif Covid-19 untuk tidak masuk rumah sakit.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

"Kalau toh pun masuk rumah sakit, tingkat fatalitasnya akan sangat rendah,” kata Menkes.

Selain 2 subvarian tersebut, pemerintah juga memantau vairan BA.2.75 yang tengah beredar di sejumlah negara. Subvarian tersebut tercatat sudah beredar di India dan 15 negara lainnya.

"Ini juga sudah masuk di Indonesia, satu ada di Bali karena kedatangan luar negeri, 2 ada di Jakarta. Ya kemungkinan besar transmisi lokal sedang kita cari sumbernya dari mana,” kata Menkes. (sap)

Baca Juga: Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : penanganan Covid-19, vaksinasi Covid-19, vaksin dosis ketiga, vaksin booster, PEN, Omicron, Jokowi

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya