Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pengembang Tuntut Reformasi di Sektor Real Estat, Termasuk Soal Pajak

A+
A-
0
A+
A-
0
Pengembang Tuntut Reformasi di Sektor Real Estat, Termasuk Soal Pajak

Ilustrasi.

RABAT, DDTCNews – Federasi pengembang meminta Pemerintah Maroko untuk segera melakukan reformasi, baik dari aspek kebijakan maupun insentif pajak guna membantu sektor usaha real estat dan konstruksi pulih lebih cepat dan berkelanjutan.

Wakil Presiden Federasi Nasional Pengembang Real Estat Anis Benjelloun mengatakan pemerintah harus kembali menyiapkan program perumahan sosial sebagaimana pernah dilakukan pada 2010 dan berakhir pada tahun lalu.

“Permintaan rumah akan mendesak pada tahun-tahun mendatang mengingat ada migrasi masyarakat dari desa ke kota-kota pesisir. Dengan demikian, terdapat risiko serius munculnya perumahan ilegal dan daerah kumuh,” katanya, Kamis (7/10/2021).

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Benjelloun menjelaskan saat ini sektor real estat membutuhkan adanya reformasi baik, dari aspek kebijakan, administrasi, hingga insentif pajak. Untuk itu, ia berharap pemerintah dapat menggandeng para pemangku kepentingan terkait untuk membahas mengenai reformasi tersebut.

Seperti dilansir moroccoworldnews.com, sektor real estat dan konstruksi menciptakan hampir satu juta lapangan kerja. Sektor tersebut juga berkontribusi sebesar 6,8% dari total PDB, 27% dari pendapatan PPN, dan 30% dari pinjaman bank yang belum dibayar di Maroko.

Sementara itu, pakar real estat Adnane Bajeddi menjelaskan kondisi real estat di Maroko saat ini tengah mengalami penurunan harga. Penurunan harga tersebut dinilai cukup alami dan memberikan harga yang lebih adil.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Bajeddi menilai penjual real estat cenderung menetapkan harga yang lebih rendah di tengah tekanan ekonomi saat ini. Selain itu, harga yang rendah tersebut juga untuk memastikan properti dapat terjual lebih cepat. (vallen/rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : maroko, sektor real estat, insentif pajak, pajak, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya