Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Perlu Naikkan Suku Bunga, Ini Proyeksi BI Soal Ekonomi 2023

A+
A-
2
A+
A-
2
Perlu Naikkan Suku Bunga, Ini Proyeksi BI Soal Ekonomi 2023

Paparan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat pembahasan Rencana Anggaran Tahunan BI (RATBI) 2023.

JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun depan lebih rendah dibandingkan dengan asumsi yang ditetapkan dalam APBN 2023.

Dalam rapat pembahasan Rencana Anggaran Tahunan BI (RATBI) 2023 antara BI dan Komisi XI DPR RI, BI mengusulkan asumsi pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 4,37%. Angka ini lebih rendah dari patokan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2023 sebesar 5,3%.

“Kami sasarannya adalah bagaimana mengendalikan inflasi secara lebih cepat sehingga memerlukan kenaikan suku bunga. Itu pengaruhnya ke pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Senin (21/11/2022).

Baca Juga: Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Dalam bagian penjelasan dari Undang-Undang (UU) 28/2022 tentang APBN 2023, pemerintah menyatakan akan berupaya maksimal melanjutkan pemulihan ekonomi nasional di tengah tingginya ketidakpastian.

Pemerintah juga akan terus mendukung munculnya potensi sumber-sumber pertumbuhan baru. Pelaksanaan reformasi struktural juga harus diakselerasi untuk menstimulasi transformasi perekonomian yang berkelanjutan dan inklusif.

Kendati memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun depan lebih rendah dari asumsi dalam APBN 2023, otoritas moneter memproyeksi perekonomian Indonesia akan kembali tumbuh lebih tinggi pada 2024.

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Terkait dengan tingkat inflasi, BI memproyeksikan pergerakannya pada hanya akan sebesar 3,61%. Angka ini kurang lebih sama dengan asumsi yang dipakai dalam APBN 2023 sebesar 3,6%.

Selanjutnya, BI mengasumsikan nilai tukar senilai Rp15.070 per dollar Amerika Serikat AS. Angka ini lebih lemah bila dibandingkan dengan asumsi yang dipatok dalam APBN 2023 senilai Rp14.800 per dolar AS.

"Ini memang dunia sedang bergejolak, kami mengajukan asumsi yang lebih berhati-hati," ujar Perry kepada para anggota Komisi XI DPR RI. (kaw)

Baca Juga: Asumsi Makro APBN 2025 Disepakati, Ekonomi Diproyeksi Tumbuh 5,1-5,5%

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : suku bunga BI, Bank Indonesia, inflasi, pertumbuhan ekonomi, otoritas moneter

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 28 Mei 2024 | 13:00 WIB
DEVISA HASIL EKSPOR SUMBER DAYA ALAM

Langgar Aturan DHE SDA, DJBC Blokir Layanan Ekspor untuk 50 Perusahaan

Sabtu, 25 Mei 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Insentif Pajak Dirilis, BI Optimistis Penempatan DHE SDA Makin Besar

Rabu, 22 Mei 2024 | 15:05 WIB
KEBIJAKAN MONETER

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan 5,1-5,5 Persen

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya