Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pidato di Ultah AS, Sri Mulyani Tagih Pajak Facebook dan Google

A+
A-
2
A+
A-
2
Pidato di Ultah AS, Sri Mulyani Tagih Pajak Facebook dan Google

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang menjadi tamu kehormatan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dalam perayaan hari kemerdekaan Negeri Paman Sam ke-243 tahun, meminta Dubes AS ikut memastikan kepatuhan pajak perusahaan digital AS.

Dalam pidato sambutannya, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan perkembangan ekonomi digital tidak dapat dilepaskan dari pengaruh AS yang menjadi tempat lahir raksasa industri internet seperti Google, Facebook, dan Twitter.

Untuk itu, Sri Mulyani Indrawati meminta kerja sama dengan Dubes AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan, agar membantu Pemerintah Indonesia dalam memajaki raksasa ekonomi digital tersebut.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

"Karena Anda [Dubes AS Donovan] mengundang menteri keuangan ke acara ini, jadi saya tidak akan lupa membicarakan pekerjaan saya, yakni menagih pajak. Saya akan sangat mengapresiasi jika AS membantu Indonesia, untuk mengingatkan perusahaan teknologi Anda agar memenuhi kewajibannya yaitu membayar pajak," katanya, Jumat (5/7/2019)

Menurut Menkeu, Indonesia termasuk terbuka pada ekonomi digital. Hal ini dibuktikan dengan terbukanya akses layanan seperti Google dan Facebook bagi warga Indonesia. Oleh karena itu, kewajiban pajak idealnya ikut dipatuhi secara penuh oleh korporasi raksasa digital asal AS.

Selain berseloroh soal pajak, Sri Mulyani Indrawati juga menyinggung perihal dinamika perang dagang antara AS dengan China. Perseteruan dua kutub ekonomi tersebut akan meningkatkan iklim ketidakpastian ekonomi secara global.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Dinamika tersebut, lanjutnya, harus bisa dimanfaatkan oleh industri domestik Indonesia. Menurutnya, manufaktur dalam negeri memiliki kapasitas produksi dan kompetensi untuk mengisi pasar di Negeri Paman Sam dengan kualitas prima.

"Ketika hambatan tarif dan non-tarif meningkat, konsumen dan produsen terpengaruh. Produksi akan turun dan harga-harga naik. Dalam situasi ini, Indonesia bisa menawarkan produk pengganti yang hilang. Produk Indonesia tidak kalah bersaing dalam hal kualitas dan harga," tuturnya.

Pada akhir pidatonya, Sri Mulyani menyampaikan harapan agar hubungan antara kedua negara semakin erat ke depan dalam segala bidang. Tidak lupa harapan kembali disisipkan agar Indonesia mampu sejajar dengan AS pada tahun 2045 atau tepat 100 tahun kemerdekaan republik.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

"Selamat kepada Dubes Donova, pemerintah dan rakyat AS dalam merayakan 243 tahun kemerdekaan. Indonesia nanti di usia ke-100 tahun, insyaallah kita akan sebesar AS. Dan 70 tahun ke depan kita [Indonesia-AS]) akan makin kuat menjaga hubungan bilateral," imbuhnya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : sri mulyani, pajak google, facebook, duta besar AS

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 27 Juni 2024 | 16:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN Turun, Sri Mulyani Sebut Konsumsi Masyarakat Tetap Positif

Kamis, 27 Juni 2024 | 12:03 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Sebut Inflasi Terjaga Rendah, Ekonomi RI Masih Stabil

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:35 WIB
PENERIMAAN PAJAK

PPh Badan Minus 35,7%, Profitabilitas Perusahaan Turun Signifikan

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:25 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kontraksi Penerimaan Pajak Berlanjut Hingga Mei 2024, Begini Detailnya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya