Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

PKS Minta Pemerintah Tak Hanya Andalkan Komoditas untuk Amankan Pajak

A+
A-
1
A+
A-
1
PKS Minta Pemerintah Tak Hanya Andalkan Komoditas untuk Amankan Pajak

Pekerja menata bantalan getah karet dalam truk di lapak karet Mesuji, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Kamis (20/7/2023). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Fraksi PKS DPR meminta pemerintah untuk tidak hanya mengandalkan tren positif harga komoditas dalam mengamankan penerimaan perpajakan.

Ketika menyampaikan pandangan fraksinya atas RUU Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN 2022, Anggota DPR Netty Prasetiyani ketergantungan penerimaan perpajakan terhadap harga komoditas adalah titik kerentanan bagi APBN.

"Pada jangka panjang, kondisi ini justru memberikan kerentanan karena faktor volatilitas harga," ujar Netty, Kamis (24/8/2023).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Seperti diketahui, setoran pajak yang bersumber dari sektor pertambangan pada tahun lalu tercatat mampu bertumbuh sebesar 113,6%. Setoran pajak dari sektor manufaktur dan perdagangan juga tumbuh masing-masing sebesar 24,6% dan 37,3% berkat peningkatan harga komoditas.

Menurut Fraksi PKS, kenaikan ketergantungan perekonomian Indonesia terhadap komoditas justru akan menjadi disinsentif bagi proses industrialisasi.

"Saat ini, eksploitasi komoditas mentah menjanjikan keuntungan ekonomi singkat dibandingkan berinvestasi membangun industri. Sebaliknya, industri mendapatkan tekanan karena harus merogoh pengeluaran bahan baku yang energi semakin mahal," ujar Netty.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Untuk diketahui, penerimaan pajak pada tahun lalu tercatat mencapai Rp1.716,8 triliun, bertumbuh 34,3% bila dibandingkan dengan penerimaan pajak pada 2021. PPh badan dan PPN dalam negeri masing-masing bertumbuh sebesar 71,72% dan 41,37% salah satunya berkat kenaikan harga komoditas.

Adapun penerimaan bea keluar tercatat mampu mencapai Rp39,8 triliun dengan pertumbuhan sebesar 15,2% pada 2022 berkat kenaikan volume ekspor serta kenaikan harga produk kelapa sawit dan minerba. (sap)

Baca artikel-artikel menarik terkait dengan pajak dan politik di laman khusus Pakpol DDTCNews: Suaramu, Pajakmu.


Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : penerimaan pajak, pendapatan negara, target penerimaan, PPh badan, harga komoditas

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:35 WIB
PENERIMAAN PAJAK

PPh Badan Minus 35,7%, Profitabilitas Perusahaan Turun Signifikan

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:25 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kontraksi Penerimaan Pajak Berlanjut Hingga Mei 2024, Begini Detailnya

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:07 WIB
APBN KITA

Pendapatan Negara Masih Turun, Sri Mulyani: Kita Terus Waspadai

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya