Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

PPKM Bakal Hambat Kinerja Investasi Kuartal III, Ini Penjelasan Bahlil

A+
A-
0
A+
A-
0
PPKM Bakal Hambat Kinerja Investasi Kuartal III, Ini Penjelasan Bahlil

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan kebijakan PPKM sejak Juli 2021 membuat upaya untuk mengejar target realisasi investasi makin menantang.

Bahlil mengatakan PPKM Darurat yang diselenggarakan per Juli 2021 dan PPKM Level 4 yang masih akan berlangsung hingga Agustus 2021 berpotensi menekan kinerja realisasi investasi pada kuartal III/2021.

"Pada kuartal III/2021 ini pasti pekerjaannya ekstra ketat karena PPKM Juli hingga awal Agustus. Mudah-mudahan pandemi Covid-19 bisa segera berakhir dan aktivitas bisa seperti Mei hingga Juni yang sudah bagus," katanya, Selasa (27/7/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Apabila angka kasus harian dapat diturunkan setidaknya ke level 10.000 kasus per hari, Bahlil menilai investor masih memiliki ruang untuk merealisasikan investasi yang telah direncanakan. Pemerintah sendiri saat ini belum berencana merevisi target realisasi investasi 2021 senilai Rp900 triliun.

Sepanjang semester I/2021, realisasi investasi sudah mencapai Rp442,8 triliun atau 49% dari target Rp900 triliun. "Untuk kuartal III/2021 agar tidak terlalu jeblok, pertama kita doakan PPKM bisa selesai di awal Agustus. Kita lihat kasus harian makin membaik," ujar Bahlil.

Apabila ada perubahan target, lanjut Bahlil, pemerintah akan mengumumkan target terbaru realisasi investasi pada kuartal IV/2021 ketika pemerintah mengevaluasi kinerja realisasi investasi pada kuartal III/2021.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Untuk diketahui, kinerja realisasi investasi pada semester I/2021 disokong oleh kinerja penanaman modal asing (PMA). Tercatat, kinerja PMA mampu tumbuh hingga 16,8% dengan realisasi senilai Rp228,5 triliun. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : PPKM, kinerja investasi, BKPM, menteri investasi bahlil lahadalia, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Sistem INSW, Interaksi Pelaku Usaha dan Petugas Jadi Sederhana

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya