Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Produser Film Lega, Insentif Pajak di Negara Ini Tetap Dilanjutkan

A+
A-
0
A+
A-
0
Produser Film Lega, Insentif Pajak di Negara Ini Tetap Dilanjutkan

Ilustrasi.

LONDON, DDTCNews – Produser perfilman akhirnya dapat bernapas lega menyusul keputusan pemerintah Inggris untuk tetap mempertahankan pemberian insentif pajak, berupa kredit pajak, untuk industri perfilman.

CEO British Film Institute Ben Roberts menyebut keputusan tersebut akan membuat produksi perfilman di Inggris tetap kompetitif secara global. Tak hanya itu, insentif ini akan memulihkan pertumbuhan ekonomi pada industri tersebut, sekaligus membuka lapangan kerja.

“Keputusan ini akan memastikan Inggris tetap menjadi pusat produksi yang benar-benar kompetitif secara global. Memberi kita pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, menciptakan ribuan lapangan kerja bagi orang-orang di seluruh negeri,” katanya, dikutip pada Kamis (16/3/2023).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Seperti dilansir variety.com, kredit pajak telah membantu mengangkat Inggris menjadi pusat utama untuk produksi internasional. Namun, skema tersebut mulai ditinjau sejak musim gugur sehingga menyebabkan kecemasan bagi produser film dan TV.

Sementara itu, Kanselir Menteri Keuangan Jeremy Hunt menuturkan produser film dan TV kelas atas yang memenuhi syarat akan mendapatkan insentif pajak. Namun, terdapat beberapa perubahan dalam persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan insentif pajak.

Pertama, syarat tingkat kredit yang sebelumnya hanya 25% menjadi 34%. Kedua, durasi slot minimum yang diperlukan untuk produksi TV ialah 20 menit. Sebelumnya, durasi slot minimum yang diperlukan ialah 30 menit.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Ketiga, insentif tidak lagi diberikan dalam bentuk pengurangan tambahan, tetapi dalam bentuk kredit pengeluaran atau audio-visual credit expenditure. Dengan demikian, kredit pengeluaran akan dihitung langsung dari besaran biaya yang memenuhi syarat.

Sebagai bagian dari anggaran, keringanan pajak film, TV, dan video game akan direformasi mulai 1 April 2024. Perincian lengkap pembaruan akan dipublikasikan pada musim panas ini. Perubahan tersebut akan diberlakukan mulai Januari 2024. (rig)

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : inggris, kredit pajak, industri film, insentif pajak, pajak, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Minggu, 07 Juli 2024 | 17:00 WIB
KPP PRATAMA CURUP

Kegiatan Membangun Sendiri Dilakukan Bertahap, Begini Aturan PPN-nya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya