Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Realisasi PPN Melesat, Konsumsi Diyakini akan Solid Sampai Akhir Tahun

A+
A-
0
A+
A-
0
Realisasi PPN Melesat, Konsumsi Diyakini akan Solid Sampai Akhir Tahun

Wamenkeu Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN Kita. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan menilai realisasi pajak pertambahan nilai/pajak penjualan atas barang mewah (PPN/PPnBM) hingga Februari 2023 yang tumbuh 72,87% telah mencerminkan pemulihan ekonomi yang kuat.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan kinerja PPN/PPnBM tersebut utamanya ditopang oleh membaiknya konsumsi masyarakat. Menurutnya, pemerintah akan terus berupaya menjaga penerimaan PPN dalam negeri tetap solid hingga akhir tahun.

"Pemulihannya terus kita dorong, [terutama] sektor-sektor yang bagus sekali pemulihannya," katanya, dikutip pada Rabu (15/3/2023).

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Suahasil mengatakan pemerintah akan terus memperhatikan kinerja PPN/PPnBM yang sejauh ini mampu tumbuh sangat tinggi. Kondisi itu disebabkan oleh kenaikan tarif PPN menjadi 11% berdasarkan UU 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), serta pemulihan ekonomi nasional.

Tren kenaikan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) juga bakal diperhatikan. Kenaikan BI7DRR memang sudah terjadi sejak akhir tahun lalu, tetapi ternyata pemulihan ekonomi masyarakat terjadi dengan lebih cepat.

Dia berharap konsumsi masyarakat terus menguat pada bulan-bulan mendatang. Apalagi, sektor-sektor yang sempat terpukul akibat pandemi Covid-19 seperti pariwisata, transportasi, dan pergudangan kini telah pulih.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

"Saat wisatawan mulai muncul, apalagi kalau reopening China, wisatawan akan lebih banyak lagi. Ini akan menjadi sumber transaksi kita ke depan dan itu adalah basis dari PPN," ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Pajak Suryo Utomo menyebut kinerja PPN dalam negeri saat ini memang jauh lebih kuat ketimbang PPN impor. Sama halnya dengan PPh Pasal 22 impor, penerimaan PPN impor mengalami perlambatan karena terpengaruh perekonomian global yang dinamis.

Di sisi lain, PPN dalam negeri melesat kuat karena konsumsi masyarakat juga lebih tinggi. Kondisi itu salah satunya tercermin dari data penjualan kendaraan bermotor pada Februari 2023 yang tumbuh 56,3% untuk sepeda motor dan 7,4% untuk penjualan mobil.

Baca Juga: Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya

"Harapannya masih sangat cukup solid konsumsi yang ada di Indonesia," katanya. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : penerimaan pajak, PPN, PPnBM, UU HPP, target pajak, konsumsi rumah tangga, suku bunga BI

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 02 Juli 2024 | 16:35 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Pemerintah Sebut Proses Restitusi Pajak Dioptimalkan

Selasa, 02 Juli 2024 | 08:44 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Belum Semua Layanan Pajak Mengakomodasi NIK, NPWP 16 Digit, dan NITKU

Senin, 01 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Saat Terutang dan Deadline Penyetoran PPN Kegiatan Membangun Sendiri

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya