Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Tingkatkan Daya Beli, Senator Ini Usul Penangguhan PPN untuk Kendaraan

A+
A-
0
A+
A-
0
Tingkatkan Daya Beli, Senator Ini Usul Penangguhan PPN untuk Kendaraan

Ilustrasi.

MANILA, DDTCNews - Senator Filipina Sherwin Gatchalian bakal mengusulkan penangguhan pajak pertambahan nilai (PPN) atas penyerahan kendaraan listrik.

Gatchalian mengatakan insentif penangguhan PPN bakal membuat harga kendaraan listrik terasa lebih terjangkau bagi konsumen. Melalui strategi ini, permintaan terhadap kendaraan listrik diharapkan dapat meningkat.

"Ketentuan perpajakan terhadap kendaraan listrik harus ditinjau kembali, setidaknya dalam jangka pendek. Mungkin kita bisa mendapatkan penangguhan atau restitusi PPN 12% untuk kendaraan listrik dalam jangka waktu tertentu," katanya, dikutip pada Sabtu (28/10/2023).

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Gatchalian mengatakan pemerintah perlu memberikan insentif dari berbagai lini untuk mendorong masyarakat beralih pada kendaraan listrik. Agar kendaraan listrik makin menarik, insentif harus diberikan dari sisi industri dan konsumen sekaligus.

Dia menjelaskan perlu kebijakan yang komprehensif demi meningkatkan penggunaan kendaraan listrik sebagaimana ditargetkan Presiden Ferdinand Marcos Jr, yakni 50% pada 2040. Dalam jangka waktu yang lebih pendek, Asosiasi Kendaraan Listrik Filipina (Electric Vehicle Association of the Philippines/EVAP) menargetkan ada 6,6 juta kendaraan listrik yang beroperasi di jalan pada 2030.

Menurutnya, pemerintah dan kongres telah mengesahkan UU Pengembangan Industri Kendaraan Listrik yang dapat menjadi fondasi pengembangan industri listrik di dalam negeri. Namun, dibutuhkan insentif ekstra agar masyarakat tertarik membeli kendaraan listrik yang telah diproduksi oleh industri di dalam negeri.

Baca Juga: Mulai Hari Ini! Warga Kota Bekasi, Ada Diskon Pajak PBB-P2 hingga 10%

Di sisi lain, dia menyebut pemerintah juga harus menyediakan infrastruktur penunjang kendaraan listrik seperti stasiun pengisian daya di banyak lokasi.

Sementara itu, Presiden EVAP Edmund Araga menyebut hanya ada 15.300 unit kendaraan listrik di Filipina hingga 2022. Menurutnya, persoalan harga masih menjadi tantangan dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik.

Meski demikian, dia tetap optimistis pengguna kendaraan listrik ini bakal meningkat setiap tahun sejalan dengan produksi sepeda motor listrik.

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

"Kami mengharapkan terjadi peningkatan penggunaan sepeda motor listrik karena lebih terjangkau bagi masyarakat Filipina," ujarnya dilansir news.abs-cbn.com. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, insentif pajak, kendaraan listrik, mobil listrik, PPN, Filipina

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 03 Juli 2024 | 17:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

Kanada Berlakukan Pajak Digital, AS Siapkan Retaliasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Masih Lesu Terhadap Mayoritas Negara Mitra

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya