Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Tutup 2019, Penerimaan Pajak Seluruh Regional Belum Capai Target

A+
A-
3
A+
A-
3
Tutup 2019, Penerimaan Pajak Seluruh Regional Belum Capai Target

(foto: Instagram Sri Mulyani Indrawati)

JAKARTA, DDTCNews – Realisasi penerimaan pajak dari seluruh regional belum mencapai target yang ditetapkan hingga akhir 2019.

Hal ini diungkapkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam keterangan resminya setelah menggelar video conference dengan jajaran di daerah pada akhir tahun, Selasa (31/12/2019). Video conference dipimpin langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

“Menkeu menyampaikan, di tahun 2019 Kemenkeu mendapat tantangan di sisi penerimaan dikarenakan kondisi ekonomi global. Realisasi penerimaan pajak dari seluruh regional belum mencapai target yang ditetapkan,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Nufransa Wira Sakti.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Seperti diberitakan sebelumnya, realisasi penerimaan pajak hingga akhir November mencapai Rp1.136,2 triliun. Dengan demikian, realisasi ini baru mencapai 72% dari target APBN senilai Rp1.577,6 triliun.

Realisasi tersebut terkontraksi 0,04% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Artinya, kinerja penerimaan pajak per akhir November 2019 tambah memburuk dibandingkan per akhir Oktober 2019 yang masih bisa tumbuh 0,23%.

Sebelumnya, otoritas mengestimasi shortfall – selisih kurang antara realisasi dan target – penerimaan pajak tahun ini akan berada di kisaran Rp140 triliun hingga Rp200 triliun. Sebelum tutup tahun, pemerintah mengaku akan berusaha menjaga agar shortfall tidak lebih dari Rp200 triliun.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

DDTC Fiscal Research memproyeksi dalam skenario terburuk, penerimaan pajak hanya akan mencapai 83,6% atau sekitar Rp1.318 triliun. Dengan demikian, shortfall berisiko makin dalam hingga mencapai Rp259 triliun. Simak ulasan tantangan dan outlook pajak yang disampaikan DDTC Fiscal Research selengkapnya dalam majalah InsideTax edisi ke-41. Download majalah InsideTax di sini.

Dalam keterangan resmi terkait hasil video conference tersebut, otoritas fiskal belum menjabarkan lebih detail terkait kinerja APBN 2019. Dari informasi yang diterima, rencananya Kementerian Keuangan akan menggelar konferensi pers pada Senin (6/1/2019).

Nufransa juga hanya menyebut dari sisi belanja negara, otoritas fiskal terus menjaga agar pengeluaran pemerintah semakin berkualitas dan berdampak positif ke masyarakat melalui pembinaan kepada satuan kerja.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Video conference tersebut dilakukan dengan jajaran di Ditjen Pajak (DJP), Ditjen Bea dan Cukai (DJBC), Ditjen Perbendaharaan (DJPb), dan Ditjen Kekayaan Negara (DJKN) di 34 provinsi Indonesia. Sri Mulyani Indrawati didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, serta pejabat eselon I dan II.

“[Video conference] dilakukan untuk memastikan kinerja pelaksanaan anggaran sepanjang tahun 2019. Menkeu juga memastikan kesiapan pelaksanaan APBN di tahun 2020,” imbuh Nufransa.

Kepada seluruh jajaran, Menkeu mengingatkan untuk terus mengawal lima program prioritas yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo. Pertama, pembangunan sumber daya manusia (SDM). Kedua, pembangunan infrastruktur.

Baca Juga: Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Ketiga, perbaikan regulasi yg membawa kemudahan. Kempat, menjaga reformasi birokrasi. Kelima, transformasi ekonomi dengan menyelaraskan perkembangan ekonomi digital.

Selain berdialog dengan pimpinan di daerah, Menkeu juga menyapa empat pegawai inspiratif dari empat unit eselon I di Kemenkeu, yaitu DJP, DJBC, DJPb, dan DJKN yang bertugas di KPP Pratama Kendari, KPPBC Kualanamu, KPPN Bau Bau, dan Kanwil DJKN Aceh.

“Menkeu meminta kepada seluruh ASN di Kementerian Keungan untuk terus kreatif dan inovatif, serta menjaga semangat berinovasi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat,” kata Nufransa. (kaw)

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun
View this post on Instagram

Kerja hari terakhir - 31 Desember 2019 Jajaran Kementrian Keuangan masih bekerja penuh menjaga dan menutup buku APBN 2019. Dimulai dengan teleconference dengan Kantor Wilayah seluruh Indonesia - untuk mendapatkan laporan pencapaian terakhir dari sisi Penerimaan Negara (pajak, pabean, cukai dan penerimaan bukan pajak), sisi Belanja Negara baik Pemerintah Pusat dan Belanja Derah hingga Dana Desa, sisi Pembiayaan (penyertaan modal, anggaran dana abadi). Kanwil juga melaporkan kemajuan program pembangunan, program Prioritas Nasional, Penyaluran Kredit Usaha Rakyat dan Ultra Mikro. Semua Kanwil juga melaporkan persiapan pelaksaan APBN 2020. Termasuk transfer gaji dan pensiun dan transfer ke daerah pada hari pertama kerja 2 Januari 2020. Semua bersemangat dan kompak bekerja untuk menjaga Keuangan Negara dan mendedikasikan pikiran, tenaga dan pelaksaan tugas untuk membangun Indonesia. Malam ini kami masih menghitung hingga jam terakhir posisi pelaksanaan APBN 2019, untuk dapat dilaporkan kepada Presiden Jokowi besok pagi hari. Terimakasih semua jajaran Kementrian Keuangan atas pengabdian, kerja keras, dan dedikasimu untuk Indonesia. Saya bangga pada semangat anda semua! Jangan pernah lelah untuk mencintai Indonesia! Kantor Pusat Kementrian Keuangan. Sri Mulyani Indrawati- Menteri Keuangan 31 Desember 2019

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on


Baca Juga: Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : penerimaan pajak, APBN 2019, kinerja fiskal, shortfall, DJP, Sri Mulyani

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

JOSUA HASIHOLAN MUNTHE

Rabu, 01 Januari 2020 | 21:20 WIB
Terimakasih untuk seluruh jajaran Kementerian Keuangan Indonesia yang telah bekerja dan mengabdi untuk negara kita ini. Sebagai seorang mahasiswa, cita cita untuk masuk dalam jajaran bagian bendahara negara adalah impian terbesar sejak dulu. Tanggapan saya terhadap realisasi maupun finalisasi da ... Baca lebih lanjut
1

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 10:05 WIB
LAYANAN PAJAK

Besok Pagi, Aplikasi e-Bupot dan e-SKTD Tidak Dapat Diakses Sementara

Jum'at, 05 Juli 2024 | 10:00 WIB
KINERJA FISKAL

Proses Restitusi Dioptimalkan, Begini Realisasinya Hingga Mei 2024

Jum'at, 05 Juli 2024 | 08:00 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Wajib Pajak Pusat Perlu Mutakhirkan Data agar Cabang Dapat NITKU

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Cabang Tak Kunjung Dapat NITKU, WP Pusat Perlu Mutakhirkan Data

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya