Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Wamenkeu: Perumusan Kebijakan Keuangan Pakai Data, Tak Cuma Intuisi

A+
A-
5
A+
A-
5
Wamenkeu: Perumusan Kebijakan Keuangan Pakai Data, Tak Cuma Intuisi

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara kembali mengingatkan jajarannya agar selalu memanfaatkan data dalam membuat kebijakan di bidang keuangan negara.

Suahasil mengatakan institusi sebesar Kemenkeu seharusnya bukan hanya menyimpan data, tetapi juga mengelolanya dengan baik sehingga mendatangkan manfaat. Menurutnya, kebijakan yang baik juga harus didukung dengan data-data.

"Artinya kita merumuskan kebijakan bukan hanya memakai intuisi. Kita merumuskan kebijakan karena kita tahu perilakunya di luar seperti ini, karena ada data," katanya, dikutip pada Rabu (2/11/2022).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Suahasil mengatakan pandemi Covid-19 telah memberikan pelajaran mengenai pentingnya data dalam setiap pembuatan kebijakan di bidang keuangan negara. Meski dalam suasana yang sulit, data kesehatan yang diperoleh selama 2,5 tahun kini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pendistribusian paket obat Covid-19 secara gratis dari Kementerian Kesehatan.

Dia menyebut Kemenkeu juga memiliki big data yang dapat dimanfaatkan oleh semua unit. Menurutnya, data-data itulah yang akan memastikan setiap kebijakan keuangan negara menghasilkan output atau outcome yang bermanfaat bagi masyarakat atau ekonomi.

Beberapa data penting yang biasa dipakai sebagai dasar penyusunan kebijakan di Kemenkeu di antaranya mengenai pajak, transaksi satuan kerja, sektor keuangan, kredit usaha rakyat, serta hubungan pemerintah pusat dan daerah.

Baca Juga: Sri Mulyani Komitmen untuk Terus Tekan SiLPA, Ini Tujuannya

Suahasil berharap seluruh jajarannya memiliki tradisi untuk memanfaatkan data dalam menjalankan tugas. Misalnya ketika membuat nota dinas, laporan, perspektif, kesimpulan, serta usulan dan rekomendasi kebijakan.

"Ini akan membuat kita menuju data driven organization dan knowledge based policy making process," ujarnya. (sap)

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Pembiayaan 2024, Pemerintah Punya SAL Rp459 Triliun

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kebijakan fiskal, kebijakan keuangan, Kemenkeu, big data, digitalisasi

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 15 Juni 2024 | 09:00 WIB
RAPBN 2025

DPR: Defisit APBN Transisi Perlu Ditekan Serendah Mungkin

Kamis, 13 Juni 2024 | 14:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Ada Tax Holiday, BKF Sebut Indonesia Dapat Investasi Rp370 Triliun

Rabu, 12 Juni 2024 | 18:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK DAERAH

Dukung Penerapan Opsen Pajak, DJPK Susun Program Penguatan Basis Data

Rabu, 12 Juni 2024 | 12:30 WIB
PENGADILAN PAJAK

Penyatuan Atap Pengadilan Pajak Terbagi dalam 3 Fase Hingga 2026

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya