Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ada Banyak Insentif, RI Siap Jadi Produsen Kendaraan Listrik Global

A+
A-
2
A+
A-
2
Ada Banyak Insentif, RI Siap Jadi Produsen Kendaraan Listrik Global

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia siap menjadi produsen kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) yang mampu memenuhi pasar global.

Airlangga menyebut pemerintah telah memberikan berbagai insentif guna mendukung pengembangan kendaraan listrik. Selain itu, industri kendaraan listrik dalam negeri juga didukung pasokan bahan baku yang memadai.

"Pengembangan industri KBLBB Indonesia saat ini mendapatkan momentum baik karena didukung kondisi Indonesia yang merupakan produsen bahan mineral logam nikel terbesar di dunia," katanya, dikutip pada Senin (4/12/2023).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Airlangga menuturkan sektor otomotif menjadi salah satu kontributor ekonomi terbesar di Indonesia. Menurutnya, kekuatan industri otomotif di Indonesia setidaknya didukung oleh 26 perusahaan industri kendaraan bermotor roda 4 dengan total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun.

Industri otomotif juga telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38.000 orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai pasok otomotif dari tier 1 sampai 3.

Dia menjelaskan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia akan makin masif seiring dengan mengalirnya investasi dari pabrikan kendaraan listrik. Hingga awal kuartal IV/2023, penjualan domestik mobil listrik mencapai 11.916 unit.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Beberapa insentif fiskal yang telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk mempercepat implementasi kendaraan listrik di Indonesia di antaranya bantuan untuk kendaraan listrik roda 2 baru dan konversi senilai Rp7 juta.

Kemudian, ada insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) atas penyerahan mobil dan bus listrik dengan TKDN minimal 40%. Insentif fiskal diberikan kepada industri kendaraan listrik yang memenuhi syarat dan ketentuan.

Selain itu, Airlangga juga mengapresiasi industri otomotif yang berkomitmen merealisasikan produksi kendaraan listrik di Indonesia, termasuk yang terbaru PT Chery Motor Indonesia dan PT Handal Indonesia Motor.

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

"Dengan produk yang sudah menggunakan local content mencapai 40%, kami berharap Chery akan dapat penetrasi ke market lebih cepat dengan fasilitasi fiskal dari pemerintah," ujarnya. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : menko perekonomian airlangga hartarto, insentif pajak, sektor otomotif, kendaraan listrik, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya