Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

ADB Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen pada 2023 dan 2024

A+
A-
2
A+
A-
2
ADB Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen pada 2023 dan 2024

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian Indonesia tumbuh 5%, baik pada tahun ini maupun tahun depan.

Merujuk pada Asian Development Outlook (ADO) September 2023, ADB memperkirakan kinerja ekspor Indonesia bakal melambat pada tahun ini dan tahun depan. Namun, perlambatan tersebut bakal terkompensasi oleh pemulihan konsumsi rumah tangga.

"Peningkatan mobilitas dan daya beli seiring dengan melambatnya inflasi bakal mendorong pemulihan konsumsi. Namun, laju konsumsi akan sedikit terhambat oleh tingginya suku bunga acuan bank sentral," tulis ADB, dikutip pada Rabu (20/9/2023).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Ekspor diekspektasikan akan terus melambat utamanya bila The Fed tetap mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lama. Jika ekonomi global melambat, permintaan dari China bakal terus menurun dan kian menekan kinerja ekspor Indonesia.

Walau ekspor menurun, ADB memperkirakan Indonesia bakal mampu menjaga neraca dagang dan neraca transaksi berjalan pada level surplus hingga tahun depan. Sebab, penurunan ekspor selalu diimbangi dengan penurunan impor.

"Perekonomian Indonesia memiliki ruang yang cukup untuk bertumbuh. Karena, perekonomian dalam negeri Indonesia yang sangat besar mampu meredam guncangan-guncangan eksternal," tulis ADB.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Meski optimistis perekonomian Indonesia tumbuh 5%, ADB memandang Indonesia masih perlu memperbaiki masalah-masalah struktural seihngga perekonomian mampu bertumbuh sebesar 6% per tahun sesuai dengan target pemerintah.

Tantangan yang perlu diselesaikan antara lain labor scarring dan learning loss akibat pandemi Covid-19, hambatan ekspor akibat regulasi antideforestasi dari negara mitra, serta kurangnya infrastruktur dan kerangka hukum yang diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang dunia usaha.

Untuk itu, Indonesia perlu melanjutkan reformasi struktural dalam rangka meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja. Pendalaman sektor keuangan dan perbaikan iklim bisnis juga diperlukan guna mendukung upaya tersebut. (rig)

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : adb, pertumbuhan ekonomi, neraca dagang, konsumsi rumah tangga, ekspor, ekonomi, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya