Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

AS Hadapi Masalah Utang, BKF: Daya Saing Investasi RI Tetap Terjaga

A+
A-
0
A+
A-
0
AS Hadapi Masalah Utang, BKF: Daya Saing Investasi RI Tetap Terjaga

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu meyakini daya saing investasi Indonesia akan tetap terjaga di tengah tantangan lonjakan utang yang terjadi di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat.

Kepala BKF Febrio Kacaribu mengatakan minat investor menanamkan modal tidak goyah karena pemerintah mampu menjaga stabilitas ekonomi. Menurutnya, saat ini justru terjadi aliran modal masuk (capital inflow) ke berbagai instrumen di Indonesia.

"Kita mengalami apresiasi [nilai tukar rupiah] year to date dan capital inflow, instead of capital outflow yang terjadi di banyak negara," katanya, Jumat (26/5/2023).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Febrio menurutkan kondisi perekonomian dunia saat ini sedang dihadapkan pada berbagai tantangan seperti penurunan harga komoditas dan risiko gagal bayar utang Amerika Serikat yang mengancam perekonomian global.

Kunci Penting Hadapi Tantangan Eksternal

Dia menjelaskan kunci penting menghadapi tantangan eksternal ialah disiplin dalam mengelola fiskal. Menurutnya, pemerintah dalam beberapa tahun terakhir telah terbukti mampu mengelola fiskal secara hati-hati, bahkan dalam situasi pandemi Covid-19.

Febrio menyebut kesehatan fiskal sering menjadi pertimbangan investor ketika hendak menanamkan modal di suatu negara. Dengan tata kelola APBN yang baik, investor akan berminat menanamkan modalnya pada berbagai instrumen, baik investasi langsung, saham, maupun obligasi.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

"Kalau kita menghadapi ketidakpastian secara global, yang terbaik yang ditawarkan sisi fiskal ialah adalah menambah kepastian, bukan justru menjadi sumber ketidakpastian," ujarnya.

Dia menambahkan pemerintah akan terus mewaspadai berbagai tantangan yang akan terjadi tahun ini. Salah satunya ialah APBN bakal selalu dikelola secara disiplin dan konservatif. (rig)

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kepala bkf febrio kacaribu, daya saing investasi, utang AS, ekonomi, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya