Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

AS Naikkan Kredit Pajak Mobil Listrik, 2 Negara Ini Keras Menolak

A+
A-
0
A+
A-
0
AS Naikkan Kredit Pajak Mobil Listrik, 2 Negara Ini Keras Menolak

Seorang pengemudi keselamatan Waymo duduk dengan tangan dilepas dari kemudi saat kendaraan Jaguar I-Pace berkendara di San Francisco, California, Amerika Serikat, Selasa (19/10/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Peter DaSilva/aww/cfo

MEXICO CITY, DDTCNews – Rencana kebijakan Amerika Serikat untuk menaikkan kredit pajak atas kendaraan listrik menuai kritik dari berbagai pihak. Meksiko dan Kanada menjadi 2 negara yang paling vokal menolak atas usulan pemerintah Negeri Paman Sam itu.

Menteri Perekonomian Meksiko Tatiana Clouthier menyebutkan negaranya akan terdampak langsung apabila Kongres AS setuju untuk menaikkan kredit pajak atas kendaraan listrik.

"Dampak yang ditimbulkan terkait usaha yang dilakukan Meksiko untuk mengontrol migrasi di wilayah perbatasannya," ujarnya, dikutip Rabu (05/01/2022).

Baca Juga: Mulai Hari Ini! Warga Kota Bekasi, Ada Diskon Pajak PBB-P2 hingga 10%

Dalam rencana kebijakan yang diusulkan, akan ada tambahan US$5.000 kredit pajak atas kendaraan listrik yang dibuat di Amerika Serikat. Sebelumnya, bagi pembeli mobil listrik telah mendapat insentif kredit pajak yang dapat diklaim sebesar US$7.500.

Jika usulan kebijakan ini berhasil diterapkan, sejumlah US$12.500 kredit pajak dapat diklaim oleh wajib pajak. Hal ini tentu menjadi sumber kritik yang dilayangkan Meksiko dan Kanada.

Menurut kedua negara tersebut, rencana kebijakan kredit pajak ini akan mencederai komitmen yang sebelumnya telah dibuat oleh Amerika Serikat. Komitmen tersebut berkaitan dengan perjanjian dengan WTO serta perjanjian yang dibuat antara Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Dilansir Tax Notes International, kedua negara tersebut berpendapat bahwa usulan kebijakan ini juga dapat berdampak pada penurunan tenaga kerja. Akan ada banyak tenaga kerja di sektor otomotif yang kehilangan pekerjaannya.

Sebagai informasi, sejak dilantiknya Presiden Biden terjadi peningkatan migrasi ilegal dari Meksiko ke Amerika Serikat. (sap)

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, kredit pajak, pajak mobil listrik, insentif pajak, Joe Biden, Kanada, Amerika Serikat, Meksiko

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 29 Juni 2024 | 10:15 WIB
VIETNAM

Vietnam Bakal Pangkas Tarif Pajak untuk UMKM, Ini Tujuannya

Jum'at, 28 Juni 2024 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

5 Fasilitas Pajak PBB-P2 Jakarta pada 2024

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya