Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Bea Cukai Soetta Bantu Kelancaran Pengiriman Bantuan ke Palestina

A+
A-
3
A+
A-
3
Bea Cukai Soetta Bantu Kelancaran Pengiriman Bantuan ke Palestina

Pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina. (foto: DJBC)

TANGERANG, DDTCNews - Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Indonesia (LDKPI) atau Indonesia AID memberangkatkan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan perlengkapan medis senilai US$2 juta ke Palestina. Bantuan ini dikirim melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (24/11/2023).

Pengiriman bantuan kemanusiaan ini pun mendapatkan dukungan penuh dari Bea Cukai Soekarno Hatta. Dengan begitu, pelayanan ekspor bisa dipercepat dan dipermudah.

"Kami memberikan percepatan penanganan pengiriman/ekspor barang-barang bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan perlengkapan medis sebanyak 55 pallet," ujar Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta Gatot Sugeng Wibowo, dikutip pada Sabtu (25/11).

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Ubaidi Socheh Hamidi mengatakan pengiriman bantuan itu merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan bantuan pemerintah Indonesia yang sebelumnya telah dilepas oleh Presiden Jokowi pada Senin (20/11/2023) lalu.

Nantinya, bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan perlengkapan medis ini akan diserahkan kepada UNRWA, Badan PBB yang bertanggung jawab menangani pengungsi Palestina. Namun, guna memperlancar proses pengiriman, bantuan akan disalurkan melalui Egyptian Red Crescent (Bulan Sabit Merah Mesir).

"Selanjutnya pihak UNRWA akan mendistribusikan bantuan untuk masyarakat Palestina yang terdampak," jelasnya.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Pengiriman bantuan ini diharapkan dapat mendukung pemulihan korban di Palestina. Hal ini turut diharapkan dapat menjembatani hubungan harmonis antarkedua negara dan meningkatkan kepedulian antarsesama negara guna mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : bantuan kemanusiaan, Gaza, Palestina, DJP, penerimaan pajak, uang pajak, DJBC, kepabeanan

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 14:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Fitur Daftar Bukti Pemotongan di DJP Online Masih Tahap Pengembangan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 14:30 WIB
KANWIL DJP SUMATERA UTARA II

Kanwil DJP Sumut Sita Serentak 22 Aset Milik WP senilai Rp673 Juta

Jum'at, 05 Juli 2024 | 13:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas Kepabeanan Khusus untuk UMKM, Bisa Perluas Akses Pasar

Jum'at, 05 Juli 2024 | 11:45 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

WP Cabang Buat Bupot dan Lapor SPT Masih di DJP Online Masing-Masing

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya