Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Berkumpul di Bali, Asia Initiative Susun Rencana Kerja Hingga 2026

A+
A-
0
A+
A-
0
Berkumpul di Bali, Asia Initiative Susun Rencana Kerja Hingga 2026

Second Asia Initiative Meeting di Bali, 31 Agustus - 2 September 2022. (foto: DJP)

JIMBARAN, DDTCNews - Negara-negara anggota Asia Initiative membahas rencana kerja yang menjadi fokus dan prioritas sampai dengan 2026 mendatang. Poin-poin rencana kerja ini digodok dalam The Second Asia Initiative yang digelar di Jimbaran, Bali.

Direktur Perpajakan Internasional Ditjen Pajak (DJP) Mekar Satria Utama mengatakan area kerja Asia Initiative bakal berfokus pada transfer of knowledge, capacity building, dan perbaikan kualitas data yang dipertukarkan.

"Ada 2 kegiatan dalam rencana kerja yaitu baseline activities yang mandatory untuk semua anggota dan complementary activities yang bersifat opsional," ujar Mekar, dikutip Jumat (2/9/2022).

Baca Juga: Presiden Jokowi Revisi Perpres terkait Multilateral Instrument

Baseline activities yang bersifat wajib untuk semua anggota Asia Initiative adalah implementasi beberapa standar seperti adopsi Convention on Mutual Administrative Assistance in Tax Matters (MAAC) hingga penerapan standar pertukaran dan quality reporting.

Adapun complementary activities yang bersifat opsional adalah kegiatan-kegiatan tambahan untuk menunjang pertukaran informasi (exchange of information/EOI) seperti bantuan penagihan, tax examination abroad, dan beberapa kegiatan lainnya.

Untuk diketahui, The Second Asia Initiative digelar pada 31 Agustus hingga 2 September 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh tax commissioner atau pejabat yang setingkat serta staf dari negara-negara anggota.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Sanksi Lebih Tegas terhadap Para Penghindar Pajak

Adapun negara-negara yang sudah menjadi anggota Asia Initiative antara lain Armenia, Brunei Darussalam, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Makau, Maladewa, Malaysia, Mongolia, Pakistan, Republik Rakyat Tiongkok, Singapura, dan Thailand.

Asia Initiative telah terbentuk pada 14 Juli 2022 seiring dengan ditandatanganinya Bali Declaration oleh negara anggota. Ke depan, diharapkan makin banyak negara-negara Asia yang bergabung dalam Asia Initiative.

Keikutsertaan dalam Asia Initiative diharapkan dapat meningkatkan adopsi standar transparansi pajak oleh negara-negara Asia guna meningkatkan mobilisasi sumber daya domestik (domestic resource mobilization/DRM). (sap)

Baca Juga: Marak Modus Bukti Potong Palsu, Otoritas Ini Perketat Restitusi Pajak

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : Asia Inisiative, G-20, penghindaran pajak, transparansi pajak, pertukaran informasi

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya