Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%

A+
A-
2
A+
A-
2
BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) menyalami Deputi Gubernur Dody Budi Waluyo (kiri) dan Doni P. Joewono (kanan) seusai konferensi pers penyampaian hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia Maret 2023 di Jakarta, Kamis (16/3/2023). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) melalui rapat dewan gubernur (RDG) bulan ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan suku bunga acuan sebesar 5,75% sudah cukup memadai untuk menjaga inflasi inti tetap terkendali 3% +/- 1% (2% hingga 4%) dan mengembalikan inflasi secara umum ke sasaran 3% +/- 1%.

"Inflasi indeks harga konsumen akan kembali ke sasaran 3% +/- 1% lebih awal dari perkiraan sebelumnya," ujar Perry, Selasa (18/4/2023).

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Dalam RDG pada bulan-bulan sebelumnya, BI memperkirakan inflasi secara umum diperkirakan baru akan kembali ke sasaran 3 +/- 1% pada semester II/2023.

Lebih lanjut, Perry mengatakan BI akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk mengendalikan imported inflation dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global terhadap nilai tukar rupiah.

Sehubungan dengan hal tersebut, BI akan memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah lewat intervensi pasar valas dengan transaksi spot, domestic non-deliverable forward (DNDF), serta pembelian/penjualan SBN di pasar sekunder.

Baca Juga: Asumsi Makro APBN 2025 Disepakati, Ekonomi Diproyeksi Tumbuh 5,1-5,5%

Untuk diketahui, inflasi pada bulan Maret 2023 tercatat hanya sebesar 4,97%, melambat bila dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya yang selalu menembus angka 5%.

Inflasi inti pada Maret 2023 tercatat hanya sebesar 2,94%, sedangkan inflasi harga pangan bergejolak atau volatile food melambat dari 7,62% pada Februari menjadi hanya 5,83% pada Maret 2023.

"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi," ujar Perry. (sap)

Baca Juga: Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : suku bunga acuan, Bank Indonesia, SBN, bank sentral, bunga kredit, inflasi

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 22 Mei 2024 | 15:05 WIB
KEBIJAKAN MONETER

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan 5,1-5,5 Persen

Kamis, 09 Mei 2024 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN MONETER

Stabilisasi Nilai Tukar, Cadangan Devisa Turun 4,2 Miliar Dolar AS

Rabu, 08 Mei 2024 | 15:45 WIB
KEBIJAKAN MONETER

Gubernur BI Yakin Rupiah Bakal Kembali Menguat, Ternyata Ini Alasannya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya