Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Bulgaria Pajaki Aliran Gas dari Rusia yang Lewati Wilayahnya

A+
A-
0
A+
A-
0
Bulgaria Pajaki Aliran Gas dari Rusia yang Lewati Wilayahnya

Ilustrasi.

SOFIA, DDTCNews - Bulgaria mengenakan pajak khusus atas gas yang masuk dari Rusia ke negara-negara Eropa melewati pipa yang berada di wilayahnya.

Setelah disetujui oleh parlemen, Bulgaria langsung mengenakan pajak senilai €10,2 atau kurang lebih Rp171.753 per MWh atas suplai gas dari Rusia yang didistribusikan ke Eropa lewat pipa gas yang berlokasi di Bulgaria.

Menteri Keuangan Bulgaria Asen Vasilev mengatakan pajak ini bertujuan untuk mengurangi laba perusahaan Rusia yang mengirimkan gas lewat Bulgaria. "Pajak ini tidak akan berdampak ke konsumen. Langkah ini hanya akan mengurangi laba yang diterima Gazprom," ujar Vasilev, dikutip Minggu (22/10/2023).

Baca Juga: Ada WK Migas Nganggur, Kontraktor Punya 2 Opsi: Garap atau Kembalikan

Bulgaria memperkirakan pengenaan pajak atas gas Rusia yang didistribusikan lewat pipa di Bulgaria bakal memberikan tambahan penerimaan pajak senilai US$1,2 miliar.

"Kami berupaya melindungi kepentingan nasional Bulgaria, tambahan penerimaan bakal langsung masuk ke kas negara," ujar Perdana Menteri Bulgaria Nikolay Denkov seperti dilansir rferl.org.

Kebijakan Bulgaria langsung mendapatkan kecaman dari Serbia dan Hungaria. Menurut kedua negara tersebut, pajak yang dikenakan oleh Bulgaria adalah ancaman terhadap ketahanan energi Serbia dan Hungaria.

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

"Serbia dan Hungaria akan menyelaraskan posisi dan akan merespons keputusan kontroversial Bulgaria secara memadai," tulis Wakil Perdana Menteri Serbia Sinisa Mali dan Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto dalam keterangan resminya.

Szijjarto dalam kesempatan terpisah mengatakan langkah Bulgaria tidaklah bisa diterima. Menurutnya, negara anggota Uni Eropa tidak boleh mengambil kebijakan yang mengancam kebutuhan gas sesama negara anggota.

"Hal ini bertentangan dengan prinsip solidaritas Eropa dan regulasi Uni Eropa," ujar Szijjarto seperti dilansir balkaninsight.com.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

Kementerian Pertambangan dan Energi Serbia pun mengungkapkan pihaknya akan mendiskusikan kebijakan ini dengan Hungaria dan Bulgaria dalam rangka memitigasi dampak negatif dari pajak gas Rusia terhadap masyarakat.

Menurut kementerian tersebut, suplai gas dari Rusia amat diperlukan untuk memenuhi peningkatan permintaan menjelang musim dingin pada akhir tahun. (sap)

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, pajak energi, gas, Gazprom, Rusia, Bulgaria

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya