Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Dapat Anggaran US$80 M, Kantor Pajak AS Perketat Pengawasan Orang Kaya

A+
A-
0
A+
A-
0
Dapat Anggaran US$80 M, Kantor Pajak AS Perketat Pengawasan Orang Kaya

Kantor IRS Amerika Serikat. (foto: Police State USA)

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Kementerian Keuangan AS merilis dokumen mengenai kerangka kerja transformasi proses bisnis di Internal Revenue Service (IRS) untuk 10 tahun ke depan.

Transformasi proses bisnis ini bakal menelan anggaran senilai US$80 miliar sesuai ketentuan dalam Inflation Reduction Act (IRA) yang telah diundangkan sejak tahun lalu.

"Berkat IRA, IRS mampu memberikan pelayanan yang lebih baik pada tahun ini. IRS akan terus melanjutkan transformasi dengan menyediakan layanan kelas dunia, memperbarui teknologi, dan mengurangi tax gap," ujar Menkeu AS Janet Yellen, dikutip Sabtu (8/4/2023).

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Secara umum, 5 rencana besar IRS untuk 10 tahun ke depan antara lain meningkatkan kualitas pelayanan guna mempermudah wajib pajak memenuhi kewajiban dan memanfaatkan insentif, mempercepat penyelesaian masalah wajib pajak, meningkatkan pengawasan terhadap wajib pajak berpenghasilan tinggi, memperbarui sistem IT, dan merekrut SDM yang lebih berkualitas.

Yellen menjamin peningkatan sumber daya IRS tidak akan meningkatkan rasio pemeriksaan terhadap wajib pajak UMKM dengan penghasilan di bawah US$400.000 per tahun.

Selama ini, rasio pemeriksaan terhadap wajib pajak kaya dan perusahaan besar terus menurun akibat kurangnya sumber daya yang dimiliki oleh IRS. Rasio audit terhadap korporasi besar tercatat turun dari 10,5% pada 2011 menjadi tinggal 1,7% pada 2019.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

"Rasio audit terhadap wajib pajak dengan penghasilan di atas US$1 juta hanya sebesar 0,7% pada 2019, turun drastis bila dibandingkan dengan 2011 yang mencapai 7,2%," tulis IRS.

Menurut IRS, pengawasan dan pemeriksaan terhadap individu berpenghasilan tinggi atau high wealth individual (HWI) akan ditingkatkan guna memastikan mereka benar-benar membayar pajak yang seharusnya terutang.

Mengingat struktur penghasilan HWI cenderung lebih kompleks bila dibandingkan dengan wajib pajak pada umumnya, IRS akan menggunakan data analytics guna meningkatkan kualitas pengawasan dan pemeriksaan.

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

"Penggunaan data analytics memungkinkan IRS mengidentifikasi penghindaran pajak secara lebih baik. Dengan demikian, IRS dapat memastikan sumber daya yang ada benar-benar berfokus mengungkap penghindaran pajak yang signifikan," tulis IRS. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, pengawasan pajak, IRS, Amerika Serikat

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya