Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Dapat Komitmen 290 Juta Vaksin, Jokowi: Kalau Berlebih Bisa Dijual

A+
A-
2
A+
A-
2
Dapat Komitmen 290 Juta Vaksin, Jokowi: Kalau Berlebih Bisa Dijual

Presiden Joko Widodo. (foto: hasil tangkapan dari medsos)

JAKARTA, DDTCNews—Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Indonesia telah mengantongi komitmen penyediaan 290 juta vaksin virus Corona atau Covid-19, baik dari dalam maupun luar negeri.

Jokowi mengatakan vaksin tersebut akan disuntikkan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Namun jika berlebih, ia membuka ruang untuk menjual sisa vaksin tersebut kepada negara lainnya.

"Ini jumlah yang besar sekali sehingga saat vaksin Merah Putih ketemu, kita bisa produksi lebih banyak. Kalau memang apa yang kita miliki berlebih dari yang kita gunakan ya enggak apa-apa dijual ke negara lain," katanya dalam ratas, Senin (24/8/2020).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Jokowi menjelaskan komitmen penyediaan 290 juta vaksin tersebut berasal dari produksi di dalam maupun luar negeri. Sebanyak 20 juta-30 juta vaksin diperkirakan akan tersedia hingga akhir 2020, sedangkan pada akhir 2021 bisa tersedia hingga 290 juta vaksin.

Indonesia, lanjut presiden, telah berada pada jalur penanganan pandemi virus Corona yang tepat, karena sejak awal langsung mencari vaksin. Menurutnya, saat ini masih banyak negara di ASEAN yang belum memperoleh komitmen vaksin sebanyak Indonesia.

Dia juga menilai komitmen perdagangan vaksin menjadi kabar baik bagi pemulihan ekonomi nasional. Ketersediaan vaksin dan perbaikan penerapan protokol kesehatan akan memulihkan kepercayaan dunia usaha, investor, maupun pasar keuangan terhadap Indonesia.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Jokowi akan terus memonitor perkembangan penyediaan vaksin tersebut kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Saat ini, PT Bio Farma telah mengantongi komitmen Sinovac China mengenai pengiriman bulk atau konsentrat ready to fill (RTF) vaksin virus Corona sebanyak 50 juta dosis mulai November 2020 sampai Maret 2021.

Bulk tersebut akan dikirim sebanyak 10 juta dosis setiap bulannya. Selain itu, Indonesia juga mengembangkan vaksin sejak tiga bulan terakhir. Pengembangan vaksin bernama Merah Putih itu dilakukan oleh Lembaga Eijkman dan Bio Farma. (rig)

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : presiden jokowi, vaksin, virus corona, pandemi covid-19, bio farma, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Sistem INSW, Interaksi Pelaku Usaha dan Petugas Jadi Sederhana

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya