Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Dianggap Tidak Bermoral, Klub Sepak Bola Diancam Pajak Ekstra

A+
A-
0
A+
A-
0
Dianggap Tidak Bermoral, Klub Sepak Bola Diancam Pajak Ekstra

Ilustrasi logo Premier League.

LONDON, DDTCNews—Komite Budaya dan Olahraga Parlemen Inggris menginginkan klub sepak bola Premier League dikenakan pajak ekstra karena tindakan yang dinilai tidak bermoral di tengah pandemi Corona.

Ketua Komite Budaya dan Olahraga Parlemen Inggris Julian Knight mengaku dirinya telah mengirimkan surat resmi kepada Menteri Keuangan Rishi Sunak perihal pajak ekstra untuk klub-klub Premier League.

Menurutnya, terdapat sejumlah klub yang menerima insentif pemerintah dalam bentuk Job Retention Scheme atau dirumahkan tetapi masih digaji. Pemberi kerja mendapat kompensasi pemerintah dengan gaji setiap pekerja maksimal £2.500/bulan.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Namun, pada saat bersamaan klub tersebut belum memangkas gaji pemain bintangnya. “Jika regulator Premier League tidak bertindak, pemerintah harus turun tangan dengan menjatuhkan hukuman finansial yang signifikan,” katanya, Jumat (3/4/2020).

Knight menilai langkah klub sepak bola yang tidak memangkas gaji pemainnya merupakan tindakan tidak bermoral. Apalagi gaji pemain sepak bola berkisar puluhan hingga ratusan ribu poundsterling setiap pekannya.

Dia menilai pemangkasan gaji sudah tepat mengingat para pemain tersebut tidak menjalankan pertandingan karena adanya penundaan kompetisi sepak bola di seluruh negeri.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

“Kami menghadapi situasi yang tidak bermoral, di mana pemain top tidak bekerja tetapi tetap ratusan ribu pound mengalir ke rekening mereka. Sementara staf yang menjaga klub terus kehilangan upah,” ungkapnya dilansir The Sun.

Menurutnya, jika tidak ada perubahan kebijakan hingga pekan depan, maka pajak ekstra harus dibebankan kepada klub-klub yang memanfaatkan fasilitas pemerintah, tetapi tidak memotong gaji besar dari pemainnya.

Seperti yang diketahui, beberapa klub premier league Inggris telah merumahkan staf karena tidak bergulirnya kompetisi. Newcastle, Tottenham, Bournemouth dan Norwich menjadi contoh klub yang telah merumahkan stafnya.

Baca Juga: Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Sementara itu, inisiatif pemotongan gaji baru dilakukan oleh Norwich dan Bournemouth. Norwich mengumumkan bahwa pemain dan tim manajemen sepakat untuk memotong upah untuk menutupi biaya klub untuk staf.

Sementara itu, Bournemouth pada jajaran pelatih dan manajer Eddie Howe dengan sukarela dipotong gajinya. (rig)

Baca Juga: Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : efek virus corona, klub sepak bola, premier league, liga inggris, pajak, internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Minggu, 07 Juli 2024 | 17:00 WIB
KPP PRATAMA CURUP

Kegiatan Membangun Sendiri Dilakukan Bertahap, Begini Aturan PPN-nya

Minggu, 07 Juli 2024 | 15:30 WIB
UU KUP

Fungsi SPT bagi Wajib Pajak, PKP dan Pemotong Sesuai UU KUP

Minggu, 07 Juli 2024 | 14:30 WIB
KP2KP BINTUHAN

Kumpulkan Data Pengusaha, Petugas Pajak Kunjungi Dinas Pariwisata

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:00 WIB
PAJAK PENGHASILAN

Pegawai Dapat Uang untuk Sewa Kos dari Pemberi Kerja, Kena PPh 21?