Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Dies Natalis ke-7 PKN STAN, Menkeu Singgung Tantangan Keuangan Negara

A+
A-
0
A+
A-
0
Dies Natalis ke-7 PKN STAN, Menkeu Singgung Tantangan Keuangan Negara

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam seremoni Dies Natalis ke-7 PKN STAN, Jumat (29/7/2022).

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memanfaatkan momentum perayaan Dies Natalis ke-7 PKN STAN untuk merefleksikan tantangan pengelolaan keuangan negara akibat pandemi Covid-19.

Sri Mulyani mengatakan pandemi menyebabkan guncangan yang berat dalam pengelolaan keuangan negara. Menurutnya, sivitas akademika PKN STAN perlu memahami tantangan yang ditimbulkan Covid-19 karena akan menjadi calon punggawa keuangan negara pada masa depan.

"Bagi keuangan negara, sangat nyata dampaknya. Penerimaan negara turun, padahal negara harus hadir untuk melindungi rakyat dari tantangan pandemi yang mengancam jiwa," katanya dalam seremoni Dies Natalis ke-7 PKN STAN, Jumat (29/7/2022).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Sri Mulyani menuturkan pandemi pada 2020 telah menyebabkan syok terhadap seluruh masyarakat, baik dari sisi kesehatan, sosial, maupun ekonomi. Misal, dari sisi ekonomi, banyak bidang yang lumpuh karena mobilitas masyarakat dibatasi untuk menekan penularan virus.

Penurunan kegiatan ekonomi itu langsung berdampak pada kemerosotan penerimaan perpajakan, baik pajak maupun kepabeanan dan cukai.

Di tengah anjloknya penerimaan, menkeu menyebut negara tetap harus hadir untuk menangani pandemi dan dampaknya pada masyarakat. Tentu, kehadiran negara dalam menangani pandemi juga sangat tergantung pada dana yang dimiliki.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

"Keuangan negara harus hadir dan memberikan keyakinan atau jaminan sehingga respons terhadap musibah besar bisa dilakukan," ujarnya.

Sri Mulyani menilai pengalaman mengelola keuangan negara dalam suasana pandemi akan menjadi pelajaran penting bagi sivitas akademika PKN STAN. Menurutnya, pandemi mungkin akan menjadi pengalaman sekali seumur hidup yang penting untuk dijadikan pegangan dalam menghadapi tantangan di bidang keuangan negara ke depan.

Setelah pandemi mereda, lanjutnya, dunia dihadapkan pada tantangan baru berupa lonjakan inflasi karena disrupsi suplai. Hal ini juga diperparah dengan adanya perang di Ukraina sehingga berpotensi menimbulkan krisis pangan dan energi.

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

Sri Mulyai memaparkan beberapa negara maju saat ini terpantau mengalami lonjakan inflasi. Dia menilai kondisi tersebut perlu diwaspadai karena kenaikan inflasi biasanya direspons dengan pengetatan likuiditas dan peningkatan suku bunga, sehingga menyebabkan arus modal keluar dari Indonesia.

Baru-baru ini, Amerika Serikat (AS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2022 terkontraksi 0,9%. Sementara itu, ekonomi China melambat dengan hanya tumbuh 7,9%. Kondisi tersebut dinilai dapat berdampak ke Indonesia, terutama terhadap kinerja ekspor.

Dalam beberapa tahun ke depan, Sri Mulyani memperkirakan pengelolaan keuangan negara akan terus menghadapi berbagai tantangan baru. Misal, terkait dengan perubahan iklim, demografi, dan perkembangan teknologi digital.

Baca Juga: Pegawai Dapat Uang untuk Sewa Kos dari Pemberi Kerja, Kena PPh 21?

Dia pun meminta PKN STAN bersiap menghadapi tantangan itu dengan melakukan berbagai langkah reformasi dari sisi kelembagaan, kampus, dan karakter manusia.

Menurutnya, transformasi karakter manusia menjadi sangat penting karena PKN STAN harus mampu menghasilkan lulusan yang berintegritas dan amanah dalam mengelola keuangan negara.

"Menjaga keuangan negara yang baik dan kuat untuk berbagai bentuk kemungkinan dan tantangan adalah salah satu bentuk bela negara yang paling penting," tuturnya. (rig)

Baca Juga: PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : Dies Natalis ke-7 PKN STAN, PKN STAN, universitas, menkeu sri mulyani, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Sistem INSW, Interaksi Pelaku Usaha dan Petugas Jadi Sederhana

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya