Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ekspor Terkontraksi, Risiko Perlambatan Ekonomi Bakal Diantisipasi

A+
A-
0
A+
A-
0
Ekspor Terkontraksi, Risiko Perlambatan Ekonomi Bakal Diantisipasi

Ilustrasi. Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7/2023). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mulai mengantisipasi dampak perlambatan ekonomi global terhadap kinerja ekspor.

Pada kuartal II/2023, kinerja ekspor terhadap PDB terkontraksi 2,75% karena harga komoditas yang turun. Di lain pihak, volume ekspor beberapa komoditas andalan seperti batu bara, kelapa sawit, dan besi baja masih tumbuh masing-masing sebesar 5,1%, 56,4%, dan 18%.

"Pemerintah akan terus memantau dan mengantisipasi risiko perlambatan ekonomi dunia saat ini, khususnya dampaknya terhadap ekspor-impor nasional," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu, dikutip pada Selasa (8/8/2023).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Hilirisasi juga akan dilanjutkan untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional. Selanjutnya, pemerintah akan terus meningkatkan cakupan kerja sama melalui forum internasional guna memperluas pasar ekspor produk Indonesia.

Kesepakatan Dagang antara Indonesia dan Uni Eropa

Salah satu kerja sama yang ditargetkan bisa segera dicapai, yaitu kesepakatan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA).

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Dengan kesepakatan tersebut, pajak yang dikenakan atas ekspor Indonesia ke Eropa bisa dikurangi hingga 0%. Saat ini, negara-negara Uni Eropa mengenakan pajak sebesar 10% - 17% atas barang yang diimpor dari Indonesia.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya, terdapat 5 isu strategis yang perlu segera diselesaikan sehingga kesepakatan atas IEU-CEPA bisa dicapai pada akhir tahun ini.

Isu-isu yang dimaksud antara lain mengenai belanja pemerintah, standardisasi produk berwawasan lingkungan, peran BUMN, bea keluar, dan penyelesaian perselisihan investasi.

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

"Diharapkan kalau 5 isu ini bisa selesai maka di akhir tahun ini IEU-CEPA bisa diselesaikan. Tinggal 1 perundingan lagi," ujar Airlangga. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kepala bkf febrio kacaribu, ekonomi, perlambatan ekonomi, kontraksi ekspor, ekspor, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya