Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Giliran Filipina Ingin Tarif PPh Badan Turun ke 20%

A+
A-
2
A+
A-
2
Giliran Filipina Ingin Tarif PPh Badan Turun ke 20%

Menteri Keuangan Filipina Carlos Dominguez III. (Foto: Depkeu Filipina)

MANILA, DDTCNews—Departemen Keuangan Filipina mendorong pengesahan Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh) dan Rasionalisasi Insentif (Citira) untuk menarik investor dan menghidupkan kembali ekonomi yang dilanda pandemi virus Corona.

Menteri Keuangan Filipina Carlos Dominguez III mengatakan UU tersebut akan mencari pengurangan PPh badan dari yang selama ini berlaku 30% turun menjadi 20% selama 10 tahun. Pada saat yang bersamaan, sistem insentif pajak juga akan dirasionalisasi.

“Ini akan melibatkan pengesahan mendesak Citira atau paket dua dari Program Reformasi Pajak Komprehensif, yang sekarang kami usulkan untuk memasukkan pajak fleksibel dan insentif nontax, sehingga kami dapat menargetkan perusahaan tertentu,” katanya di Manila, Rabu (5/5/2020).

Baca Juga: Pengesahan RUU PPN PMSE Jadi Prioritas Parlemen Filipina

Menkeu Carlos mengatakan telah mengajukan hal itu dalam pertemuan dengan Presiden Duterte dan pejabat tinggi lainnya pada Senin malam (11/5/2020). Ia mengusulkan beberapa prioritas ekonomi sebagai bagian dari program pemulihan Filipina yang bergulat dengan pandemi Covid-19.

Ia menekankan bagian mendesak dari Citira, atau paket kedua program reformasi pajak komprehensif ini, sangat penting dalam menarik investor asing yang mencari potensi ekonomi yang tangguh dengan pertumbuhan tinggi seperti Filipina.

Carlos meminta dukungan Presiden Duterte mengesahkan RUU PPh dan Rasionalisasi Insentif itu segera sebelum Kongres menunda sidang pada 3 Juni 2020. Duterte sendiri sudah menyerahkan RUU tersebut ke parlemen Filipina Maret lalu.

Baca Juga: World Bank Perkirakan Tax Gap Indonesia Capai 6%, Ini Faktor-Faktornya

Presiden Senat Filipina Vicente Sotto III mengatakan dalam situasi yang mendesak ini Senat akan memberikan upaya terbaik untuk menyetujui Citira sebelum ditunda pada Juni. Namun, seperti dilansir thestar.com.my, ia mengakui beberapa rekannya prihatin tentang tindakan tersebut.

Pemimpin Minoritas Senat Franklin Drilon mengatakan mendukung RUU reformasi pajak secara umum. Menurutnya, rasionalisasi insentif yang diusulkan sebenarnya berarti mengurangi tunjangan yang dinikmati beberapa perusahaan. “Para senator akan terbagi dalam masalah ini,” katanya.

Senator Juan Edgardo Angara, yang memimpin Komite Keuangan Senat, mengatakan Filipina harus melihat apa yang dilakukan negara-negara tetangga mengenai investor. Perspektif ini tidak boleh dilupakan dalam menetapkan kebijakan tentang tarif PPh badan. (Bsi)

Baca Juga: 10 Hari Jelang Implementasi Penuh, 99% NIK Sudah Padan sebagai NPWP

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : filipina, tarif pph badan, reformasi pajak

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya