Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Harga Minyak Menanjak, Setoran Pajak Perusahaan Migas Tembus Rp220 T

A+
A-
1
A+
A-
1
Harga Minyak Menanjak, Setoran Pajak Perusahaan Migas Tembus Rp220 T

Ilustrasi.

OSLO, DDTCNews - Perusahaan migas milik negara Norwegia, Equinor, memproyeksikan bakal ada lonjakan setoran pajak pada tahun. Alasannya, harga komoditas internasional yang menanjak tahun ini.

CEO Equinor Anders Opedal mengatakan laba per kuartal perusahaan mencapai rekor tertinggi. Hal tersebut berimplikasi pada total setoran pajak perusahaan kepada perbendaharaan negara.

"Kami memproyeksikan untuk membayar 130 miliar kroner Norwegia [Rp220 triliun] dalam bentuk pajak dari landas kontinen Norwegia untuk 2021," katanya dikutip pada Jumat (29/10/2021).

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Opedal mengatakan kegiatan bisnis migas pada tahun ini jauh berbeda dari tahun lalu. Pada tahun fiskal 2020, perseroan mencatat kerugian senilai 200 miliar kroner Norwegia.

Rapor merah perusahaan pada tahun lalu disebabkan pandemi Covid-19 yang membuat harga minyak dunia anjlok. Kemudian, ada investasi dalam skala besar Equinor pada proyek migas di Amerika Serikat (AS).

Pada tahun ini, harga komoditas naik signifikan khususnya untuk gas alam. Alhasil, laba usaha sebelum pajak pada kuartal III/2021 mencapai rekor tertinggi sejumlah 85 miliar kroner Norwegia. Hal tersebut melebihi proyeksi awal dengan tingkat laba senilai 70 miliar kroner Norwegia.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

Opedal memaparkan harga minyak Equinor naik 80% pada kuartal III/2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba perusahaan juga terdongkrak dengan harga gas alam yang naik hampir 4 kali lipat tahun ini. Kenaikan harga gas alam mencapai 370% dibandingkan tingkat harga tahun lalu.

"Ada kebutuhan besar untuk gas selama musim dingin. Kami berharap harga gas akan terus kuat," ungkapnya.

Opedal menambahkan lonjakan harga listrik di sebagian besar negara Eropa menjadi tanda masih besarnya kebutuhan migas khususnya gas alam sebagai sumber pembangkit listrik. Oleh karena itu, perusahaan tengah mengupayakan melakukan ekspor untuk memenuhi kebutuhan gas alam selama periode musim dingin.

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

"Equinor memiliki peran penting sebagai pemasok energi yang dapat diandalkan ke Eropa dan perusahaan mencari semua kemungkinan untuk meningkatkan ekspor," terangnya seperti dilansir newsinenglish.no. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, pajak migas, PPh badan, Norwegia

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Cikal Restu Syiffawidiyana

Jum'at, 29 Oktober 2021 | 21:00 WIB
Pemulihan akibat dampak pademi yang terjadi dua tahun belakangan sudah mulai berangsur pulih. Kabar baik bagi Norwegia. Dan semoga menjadi kabar baik di negara lainnya. Agar pandemi ini bisa berlalu, dan kegiatan berlalu lalang secara normal.
1

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya